Jumat, Agustus 29

Segera Terapkan Green Building

Pelaku bisnis properti harus segera mengimplementasikan konsep pembangunan green building di Indonesia guna mengantisipasi terhadap isu pemanasan global, serta bisa meningkatkan pemasukan dan nilai properti.
"Konsep ini [green building] sangat berdampak pada peningkatan property value dan pengurangan dampak pemanasan global," ujar Tondy O. Lubis, Facility & Property Management Director PT Colliers International Indonesia, di sela-sela diskusi panel Pemanasan Global: Apa yang Dilakukan Dunia Properti?, kemarin.
Namun, hingga saat ini kebanyakan pelaku bisnis properti di Indonesia masih enggan mengadopsi sistem tersebut karena dianggap mahal, sulit, dan tidak layak secara bisnis.
"Kendati biaya konstruksi awal bertambah sekitar 2% dari bangunan konvensional, namun return yang diperoleh properti itu dalam jangka waktu 20 tahun bisa mencapai sepuluh kali lipat atau sekitar 20% dari tambahan biaya yang dikeluarkan," katanya.
Pengembalian ini, tutur Tondy, diperoleh berkat biaya operasional yang dapat ditekan a.l. dengan penghematan biaya listrik 30% dan air hingga 50%.
Selain itu, implementasi konsep ini juga menunjukkan tindakan moral pelaku properti yang peduli terhadap isu pemanasan global di mana mereka tidak hanya memikirkan keuntungan semata, namun juga prihatin terhadap masalah global.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan salah satu cara mensosialisasikan konsep green building kepada dunia properti Tanah Air adalah dengan memperkenalkan LEED (leadership in energy and environmental design) yakni kerangka berpikir sertifikasi yang dirumuskan US Green Buiding Council dan telah diadopsi beberapa negara a.l. India, China, Arab Saudi, dan Vietnam.
"LEED adalah acuan yang paling lengkap dan populer di dunia untuk green building. Kerangka acuan ini menghilangkan segala kerancuan pengertian yang salah mengenai konsep green building yang selama ini dianggap mahal, sulit, dan tidak feasible secara bisnis," lanjutnya.
Menurut dia, jika kalangan properti Indonesia tidak mengimplementasikan konsep ini segera mungkin, hal ini tak hanya berpotensi semakin buruknya kondisi alam akibat pemanasan global.
Namun, juga berpotensi terhadap berkurangnya pemasukan bagi pelaku bisnis properti dalam negeri. Pasalnya, dalam sepuluh tahun terakhir tender yang dilakukan perusahaan multinasional telah mencantumkan green building sebagai salah satu kriterianya.

(Sumber: www.bisnisindonesia.com, 29 Agustus 2007)

(Perumahan Taman palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)

(Perumahan di Jogja)

Selasa, Agustus 12

Carport Menawan untuk Hunian Anda

Tempat berteduh kendaraan atau yang akrab disapa carport harus tampil secantik mungkin. Mengapa?, karena letak carport yang langsung terlihat jalan. Carport yang menawan pasti akan menambah nilai tampilan rumah hunian Anda.
Konsep carport tak harus rumit. Konsep yang sederhana bisa dibuat, tanpa harus mengurangi nilai estetikanya. Kesan modern pun bisa tetap didapat, tentu dalam rangka yang masih sesuai dengan arsitektur rumah Anda.
Satu hal yang jangan dilupakan. Bentuk atap carport akan senantiasa menjadi daya tarik utama. Terdapat beragam bentuk atap carport ini. Ada pola grid berkesan melayang. Selain itu, ada juga yang memakai atap sistem kantilever, atau bisa juga dengan sistem atap berkabel yang notabene bisa menekan anggaran Anda.
Carport melayang dengan kantilever, atapnya terbuat dari rangka baja, menutup bagian depan carport berukuran 5,8 m x 7,2 m. Carport semacam ini memang sederhana, tetapi akan serasi dengan muka rumah. Sistem kantilevernya akan membuatnya berkesan melayang.
Penyangga atap hanya berupa empat batang besi baja. Masing-masing penyangga berdiri tegak yang terpaut jarak 1,8 m. Kempatnya melekat hanya pada sisi kiri atap. Inilah yang disebut konsep kantilever itu. Bentuk atap dengan pola grid, berupa kisi-kisi dari kayu. Kelak kisi-kisi ini akan dipenuhi tanaman rambat, modern sekaligus menyatu dengan alam.
Selain pola melayang, Anda juga bisa membuat carport dengan pola sederhana yang menempel. Carport semacam ini bahkan bisa sekaligus menjadi pintu masuk ke dalam rumah.
Bagian depan atap disangga oleh dua balok beton, sementara bagian belakangnya menempel pada bangunan utama. Kisi-kisi kayu melintang berjajar. Untuk peneduh, Anda pun bisa melengkapinya dengan membiarkan tanaman merambat di antara kisi-kisi itu.
Pola carport yang lebih sederhana pun bisa Anda gunakan. Yaitu carport dengan atap simpel ditarik kawat. Bagian belakang carport akan menempel pada bangunan. Penyangga utamanya hanya berupa sepotong besi persegi di sisi kanan atap.
Untuk penguatnya, Anda bisa memasangi dengan dua kawat baja yang dipasang bersilang. Ujung kedua kawat baja tertambat di bangunan utama dan dua titik di rangka atap bagian depan. Rangka atapnya sendiri biasanya hanya berupa besi hollow, yang dipasang di tepi atap polycarbonat. Kesan carport ini sangat simpel.
Carport yang banyak digunakan pada hunian berdesain modern adalah atap datar besi hitam. Carport di depan garasi ini tertutup atap datar berangka besi warna hitam. Tercipta kesan melayang karena struktur atap ini tidak memiliki penyangga. gantinya, bagian depan atap ditarik oleh dua kawat baja berukuran 12 mm, di mana kedua kawat ditambatkan ke dinding rumah. Biasanya, rangka disusun dengan pola grid yang di dalamnya terdapat 45 kotak. Rangka besi tutup dengan bahan polycarbonat. (Nunun/Idea)

(Sumber: www.suarakarya-online.com, 13 Oktober 2005)

(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)

(Perumahan di Jogja)

Rabu, Agustus 6

Interior Bernuansa Seni Oriental

Desain interior erat kaitannya dengan seni rupa. Selain untuk menciptakan hunian yang fungsional, seorang desainer interior juga membutuhkan adanya sentuhan seni agar dapat diciptakan penampilan interior berkarakter sesuai dengan budaya atau gaya hidup penghuninya. Tak heran bahwa penampilan sebuah hunian merupakan cetusan ekspresi penghuninya, baik rumah tersebut ditata sendiri maupun didesain khusus oleh seseorang desainer interior. Tugas dari seorang desainer interior adalah menerjemahkan keinginan atau ide yang ada dalam benak para pemilik rumah. Dalam hal ini paling tidak desainer bertugas untuk mengarahkan selera pemilik rumah ke arah gaya yang dikehendaki sehingga menghasilkan hunian nyaman sesuai dengan keinginan pemilik.Biasanya seorang arsitek atau desainer interior juga mempunyai gaya desain yang sering menjadi ciri khasnya. Pemilik rumah bebas untuk memilih desainer yang sesuai dengan gayanya sehingga proses mendesain, merencanakan serta membangun rumahnya tidak menemui hambatan. Sehubungan dengan itu arsitek / desainer yang sukses adalah mereka yang mendesain bangunan dengan melibatkan keberadaan unsur seni rupa. Demikianlah yang terjadi pada interior sebuah rumah peristirahatan di kawasan Cibodas. Tonny Setiawan dipercaya oleh pemilik lahan untuk mengisi interior tempat peristirahatan keluarga Tonny yang terdiri atas 5 unit bangunan berjajar pada satu bangunan. Setiap unit bangunan berbeda suasananya bergantung pada selera penghuninya. Satu apartemen untuk orang tua, terdiri dari ruang tamu/sanak famili. Ruang tamu serta ruang makan diberinya sentuhan Indochine yang pernak-perniknya berasal dari Negara Laos, Myanmar Cambodya dan Thailand. Penggunaan aksesori kain tenun sutera antik, patung Budha dari Myanmar, Hsun Oka (tempat persembahan upacara ritual) dari Thailand. Bantal-bantal dan tirai dari sutera berwarna natural untuk memberi nuansa teduh. Demikian pula ruang makan didandani dengan pernak-pernik bernuansa Oriental pula. Seni ukir khas India diterapkan pada hiasan tempat tidur dan furnitur sekitarnya. Ciri dari furnitur India terdiri dari kayu jati solid dengan hiasan ukiran geometris berbentuk bunga dan stupa berarak pada bed head tempat tidur. Di latar belakangnya dilapisi kain sutera dengan kombinasi warna serasi. Di tengahnya diberi aksen cerukan yang di dalamnya dihias dengan lonceng-lonceng kuningan khas India.Setiap unit bangunan terdiri dari teras terbuka dengan sofa untuk bersantai. Masuk lebih ke dalam terdapat ruangan duduk, ruangan tidur, pantry yang terbuka serta kamar mandi. Ruangan di atas mezanin dipakai untuk menyimpan barang-barang dan kadang-kadang dipakai sebagai ruangan tidur tambahan.Satu unit bangunan bergaya Jepang, ditandai dengan aksen berupa bendera Jepang. Bulatan merah di sekitar warna putih ditempatkan di atas tempat tidur. Garis-garis vertikal di sekitarnya memberikan kesan tinggi, rapi dan kesan lega. Pada unit bangunan lain terasa nuansa zen. Gaya yang mengusung falsafah keseimbangan dalam hidup ini direpresentasikan pada furnitur dengan dekorasi terdiri dari kepala paku-paku dari metal seperti pada seni hias suku Tibet kuno. Komposisi bentuk-bentuk persegi dari lukisan, furnitur dan bantal-bantal yang dipadu dengan aksen satu bulatan di atas bed head merupakan keseimbangan yang cantik. Komposisi tinggi rendah balok-balok untuk pembatas ruangan dengan aksen warna merah tempat lilin di atasnya dan kain untuk hiasan dibaliknya menampilkan nuansa harmonis. Garis-garis vertikal dan horizontal diterapkan untuk mencapai keseimbangan tersebut.Ruangan-ruangan yang diuraikan di atas adalah satu bagian dari keseluruhan tempat peristirahatan yang terdiri dari beberapa unit bangunan antara lain satu rumah untuk induk, ruangan pertemuan, ruangan terbuka berbentuk joglo, kolam renang, dan fasilitas lain untuk tamu. Nuansa seni yang terpancar dari hunian yang modern ini berkat kepiawaian arsitek yang bekerja sama dengan desainer interiornya. Kepercayaan serta proses pembangunan yang selau diikuti si pemilik bangunan ini menghasilkan sebuah tempat peristirahatan yang indah, mewujudkan idaman pemiliknya. (Anur Mulhadiono)

(Sumber: www.griya-asri.com, 30 Januari 2007)

(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)

(Perumahan di Jogja)