Kamis, Desember 11

BAHAN BANGUNAN ALTERNATIF - Lebih Mahal Namun Hemat

Karena serba presisi, praktis, dan tahan lama, pemakaian bahan bangunan alternatif diklaim lebih efisien ketimbang material konvensional.
Material alami seperti kayu makin sulit didapat. Kalaupun ada, harganya mahal dan mutunya makin merosot. "Sebentar saja sudah lapuk atau dimakan rayap," kata Inggrid Lena Wang, Sales Manager Alam Sutera, sebuah perumahan menengah atas di Serpong, Tangerang. Selain itu biaya tukang juga makin mahal.
Karena itu bahan bangunan alternatif yang serba presisi, praktis, ringan, dan tahan lama, makin mendapat tempat di kalangan developer. Tak perlu tukang banyak, waktu pengerjaan lebih ringkas, perawatan mudah, biaya konstruksi lebih murah.
Di antara sekian jenis material alternatif, yang paling berkembang memang panel dari baja ringan, alumunium, PVC dan UPVC (unplasticized polyvinil chloride) sebagai pengganti kayu. Sudah banyak perumahan menengah atas yang menggunakannya. Merek yang beredar pun beragam: Smartruss, Smartframe, Maestro, Broco, Sieben, J-Steel, dan Iain-Iain.
Panel bisa dipakai untuk aneka kebutuhan: rangka dan penutup atap, penutup dinding, partisi, kusen pintu dan jendela, sampai untuk pintu dan jendela itu sendiri. Produk bukan hanya praktis dan ringan tapi juga tahan api, antirayap, dan kedap suara.
Material alternatif lain adalah semen instan. Merek yang leading antara lain Mortar Utama dan Prime Mortar. Pemakaian sesuai peruntukan dan tinggal diberi air (tak perlu dicampur pasir lagi) sehingga lebih irit. Daya rekatnya kuat dan cepat kering.
Semen instan sangat cocok dipasangkan dengan beton aerasi seperti Hebel yang ringan dan presisi. Kombinasi keduanya diklaim menghemat biaya konstruksi, pemakaian semen dan tukang, dan waktu pengerjaan hingga 50 persen dibanding bila menggunakan semen biasa dan batu bata atau betake. Karena itu meskipun harga material alternatif lebih mahal dibanding bahan bangunan konvensional, dengan kelebihan serba praktis, tahan lama, dan mudah dirawat, secara keseluruhan biaya pemakaiannya lebih irit. Apalagi, kalau nanti pengguna makin massal, harga bisa makin murah karena semuanya produk pabrikan.

(Sumber: www.estate.co.id, 02 Mei 2006)

(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)

(Perumahan di Jogja)

Sabtu, November 8

Furnitur Rumah Modern

Rumah bergaya modern berkembang dengan pesat akhir-akhir ini, yang ditunjang dengan gaya hidup modern dalam masyarakat kita. Gaya hidup modern ini berdampak luas, antara lain pada pengolahan gaya arsitektur rumah tinggal. Modern memiliki arti 'saat terkini'. Pada arsitektur rumah tinggal, ini artinya gaya paling 'terkini'. Meskipun demikian, sebenarnya gaya arsitektur tersebut juga telah bergeser menjadi postmodern. Sementara ini postmodern masih belum begitu berkembang baik dari segi filsafat maupun hasil-hasil kreasi arsitekturnya di negara kita.
Adapun rumah bergaya arsitektur modern, telah berkembang dengan pesat di Indonesia. Gaya ini memiliki ciri khas kejernihan dan kejujuran desain. Seringkali tampak pada penggunaan bahan bangunan yang jujur, misalnya penggunaan batuan ekspos atau finishing tembok tanpa dicat, finishing kamprot, dan sebagainya. Penggunaan detail bentuk gaya juga sangat minimal, yang menganut 'less is more', makin sedikit hiasan makin baik.
Gaya arsitektur modern telah terbagi pula menjadi 'aliran-aliran' gaya desain, misalnya modern natural, modern minimalis, modern chic, dan sebagainya. Masing-masing memiliki kaidah desain yang spesifik. Desain minimalis misalnya, merupakan aliran modern yang sangat fungsional dan tidak memberi ruang pada bentuk ornamentasi atau hiasan sama sekali (minimal), dan tidak hanya itu, bahkan bentuk bangunan dan penataan denah pun sangat minimalis, segalanya sederhana.
Adapun pada pemilihan furniture, kita bisa menggunakan furniture dengan gaya modern yang sesuai untuk rumah tinggal. Furniture ini, sebagaimana kaidah desain arsitektur modern, juga diilhami dari filsafat modern yang jujur dan tidak banyak berornamentasi. Kesan furniture yang clean, simple dan tanpa hiasan berlebihan adalah ciri khas dari furniture bergaya modern. Desain furniture semacam ini dapat berpadu dengan baik pada rumah-rumah bergaya modern.
Dengan latar belakang ruang-ruang dengan desain modern, desain furniture modern dapat berpadu dengan baik. Pada contoh diatas, sebuah meja makan dengan desain modern menggunakan kaca sebagai daun mejanya. Kursi-kursi yang 'clean look' atau terlihat bersih dan simple memiliki sedikit unsur lengkung pada bagian atasnya yang memberikan kesan manis.
Desain interior rumah bergaya modern dapat bisa menjadi desain yang unik dan menarik bagi Anda bila mengetahui kaidah-kaidah desain ruang interiornya. Bila Anda kesulitan saat mencari furniture dengan desain modern, jangan ragu untuk bertanya kepada penjaga toko tentang furniture bergaya modern yang sesuai untuk ruang rumah bergaya modern Anda. Atau bila memungkinkan, kita bisa menggunakan jasa desainer interior untuk hal ini.

( Sumber: www.astudio.id.or.id, 3 Nopember 2006 )

( Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara )

( Perumahan di Jogja )


Selasa, November 4

Feng Shui: Bolehkah Pintu Utama Membuka ke Arah Luar?

Sebenarnya tidak ada aturan Feng Shui yang khusus mengatur arah bukaan pintu utama. Kalaupun ada, alasannya lebih ke faktor keamanan.
Pintu utama memiliki peran penting dalam kehidupan rumah tangga dan sering diibaratkan sebagai pembatas antara wilayah umum dan wilayah pribadi. Ia dapat memberi rasa aman dan nyaman dalam kehidupan seseorang. Sebab itu, pintu utama biasanya dibuat lebih kokoh atau diberi pengaman yang lebih kuat untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Mudah Dilepas
Dalam Feng Shui, memang ada rumusan yang mengatur baik buruknya letak pintu. Tetapi apakah pintu sebaiknya membuka kedalam atau keluar, tidak ada rumusan Feng Shui yang mengaturnya. Hal ini sama seperti boleh tidaknya memasang pintu model dorong ke samping atau rolling door yang menggulung ke atas. Dilihat dari sisi teknik konstruksi, paling benar kalau pintu (khususnya pintu utama) di buka ke arah dalam rumah, sebab kedudukan engsel pintu letaknya tersembunyi, jadi lebih aman.
Engsel pintu bangunan model tradisional (seperti bangunan tradisional China kuno, Jawa, dan Bali) terbuat dari balok kayu yang dibentuk bulat dan menyatu dengan rangka pintu. Kemudian, engsel tersebut diberi pengikat atau ring yang terbuat dari besi/kayu dan diletakkan di belakang balok kusen pintu. Dengan demikian, keamanan pintu menjadi lebih baik dan orang yang bermaksud jahat tidak mudah merusak engsel saat pintu telah terkunci. Sistem kusen dibagian belakang pintu ini, secara otomatis akan mengatur pintu rumah membuka kearah dalam.
Pintu yang membuka ke luar tentu akan memposisikan kusen juga dibagian depan. Pada kusen model sekarang, dengan mudahnya orang dari luar melepas pengait engsel dan melepas pintu. Jadi, posisi ini rawan sebab memudahkan orang yang tidak diinginkan mesuk ke dalam rumah.

Letak Lebih Penting
Dalam penjabaran Feng Shui tradisional, arah bukaan pintu akan dihubungkan dengan faktor rezeki. Rezeki dianggap ditolak atau dibuang keluar, jika arah bukaan pintu keluar.
Banyak pakar arsitektur Indonesia meminta saran penulis (Mas Dian, MRE) untuk kasus seperti diatas, karena berkaitan dengan desain tampak muka rumah yang mereka buat. Pada hematnya, tidak ada larangan arah bukaan pintu ke luar rumah, selama pintu itu memiliki konstruksi yang kuat dan engsel pintu yang terlindung.
Yang lebih penting adalah mengetahui letak pintu yang dimaksud, apakah berada di wilayah yang dapat menarik energi Qi/ hawa rezeki atau justru diwilayah magnetik yang buruk. Tetapi, kalau pemilik rumah tidak berkenan dengan rancangan ini, tidak ada salahnya keinginannya diikuti, sebab perubahan hanya masalah teknis saja.
Kalau arah pintu ke dalam merupakan satu keharusan yang dianggap dapat mendatangkan rezeki, bagaimana dengan pintu rumah yang di bagian depannya ditambah pintu pengaman atau pintu kasa nyamuk yang biasanya di buka kearah luar? Bagaimana dengan pintu kaca dengan engsel tanam yang bisa membuka ke luar dan ke dalam? Apakah rezeki yang masuk juga akan keluar masuk tanpa menyisakan simpanan di kantong? Yang tidak memahami permasalahan tentunya akan mengalami kesulitan saat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Jadi, yang perlu diingat adalah letak pintunya.

( Sumber: Tabloid Rumah, Edisi 66, 02 Agustus 2005 )

( Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara )

( Perumahan di Jogja )

Batu Alam di Ruangan Keluarga

Dewasa ini penggunaan batu alam untuk penghias taman atau untuk penghias dinding pada salah satu bagian teras masih sering dijadikan unsur dekoratif. Pemakaian batu alam tersebut bukan terbatas pada dinding atau teras saja tetapi juga pada ruangan keluarga.
Indonesia merupaka negara yang kaya akan potensi alam dan sumber berbagai bahan alam untuk kebutuhan manusia. Salah satu bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dekorasi adalah batu alam yang banyak jenisnya. Misalnya batu pualam atau marmer dari Tulungagung ini dapat dibentuk menjadi berbagai benda hias selain untuk bahan bangunan. Warna dan tesktur serta alur-alur yang terdapat pada batu alam tersebut menjadi hal yang menarik untuk ditonjolkan.
Batu alam lainnya adalah batu paras yang berasal dari Yogyakarta, biasanya dipakai untuk hiasan dengan cara dipahat dan dibentuk relief atau patung. Adapun penampilan fisik dari batu paras ini yaitu ada yang berwarna krem, putih kecoklatan, putih kekuningan, beralur-alur dengan warna lebih gelap atau lebih terang serta bertekstur indah. Batu jenis ini merupakan batu alam yang sering digunakan oleh para perajin karena batu ini tidak keras sehingga mudah dibentuk.
Dewasa ini ada pula batu yang dikenal dengan batu sintetis. Batu sintetis ini merupakan batu buatan yang terbuat dari tepung batu yang dicampur dengan semen atau pasir putih dicampur dengan bahan pengikat lain. Secara fisik batu ini memang menyerupai batu alam, hanya saja kebih ringan. Selain itu, benda kerajinan seperti patung ataupun bentuk dekorasi lain dapat diperbanyak dengan dicetak. Karena itulah harganya bisa lebih rendah daripada benda kerajinan batu yang dipahat satu persatu. Namun, tetap saja keindahan alami berupa tekstur dan alur-alur pada batu tidak dapat ditiru oleh manusia. Penemuan bahan yang penampilannya hampir sama dengan batu yang asli ini memberikan kebebasan kepada konsumen untuk memilih jenis batu yang dikehendaki. Untuk dekorasi ruang, batu artifisial sama-sama terlihat indah.
Batu alam berbentuk relief kuno pada candi merupakan hasil karya dari seniman-seniman masa lalu. Serpihan dari ornamen candi tersebut masih terlihat manis bila dipadupadankan dengan furnitur atau pernak-pernik modern lainnya dalam ruangan. Salah satu contohnya adalah dari zaman Majapahit berumur ratusan tahun yang ditempatkan pada salah satu sudut ruang di samping lampu duduk dari metal yang berkilat. Koleksi yang berharap ini tidak hanya disimpan di ruang khusus atau di museum, tetapi juga dapat menjadi aksen yang unik pada ruangan keluarga.
Patung-patung replika berupa kepala arca zaman Majapahit dari batu paras dengan bentuk wajah yang diperhalus dan dipercantik ditempatkan pada tiang-tiang besi dengan ketinggian yang berbeda. Penataan tinggi rendahnya dua atau tiga kepala patung menjadi aksen yang indah pada satu sudut ruang tamu atau pada ruang keluarga.
Batu granit atau batu marmer yang lebih keras dari batu paras dapat dibentuk sesuai dengan keinginan dengan bantuan alat bubut mesin sehingga dapat dibuat bentuk persegi atau bentuk bulat. Dalam hal ini yang ingin diekpos adalah keunikan warna, tekstur dan alur-alur dari batu alam tersebut. Kehadiran vas bunga dan berbagai wadah serta pernak-pernik berwarna abu-abu, krem, broken white dengan bentuk simpel, ikut membantu menciptakan suasana alami di ruang-ruang tamu atau di sudut-sudut ruang keluarga.
Hal-hal tersebut di atas menunjukkan bahwa batu alam yang keras dan alami masih dapat menyatu dengan elegan pada gaya interior etnik, eklektik ataupun modern. Asalkan kita pandai memadumadankan batu alam dengan benda-benda di sekitarnya.

(Sumber: www.griya-asri.com, 10 November 2006)

( Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)

( Perumahan di Jogja)


Jumat, Oktober 24

BAHAN BANGUNAN ALTERNATIF

Lebih Mahal Namun Hemat

Karena serba presisi, praktis, dan tahan lama, pemakaian bahan bangunan alternatif diklaim lebih efisien ketimbang material konvensional.
Material alami seperti kayu makin sulit didapat. Kalaupun ada, harganya mahal dan mutunya makin merosot. "Sebentar saja sudah lapuk atau dimakan rayap," kata Inggrid Lena Wang, Sales Manager Alam Sutera, sebuah perumahan menengah atas di Serpong, Tangerang. Selain itu biaya tukang juga makin mahal.
Karena itu bahan bangunan alternatif yang serba presisi, praktis, ringan, dan tahan lama, makin mendapat tempat di kalangan developer. Tak perlu tukang banyak, waktu pengerjaan lebih ringkas, perawatan mudah, biaya konstruksi lebih murah.
Di antara sekian jenis material alternatif, yang paling berkembang memang panel dari baja ringan, alumunium, PVC dan UPVC (unplasticized polyvinil chloride) sebagai pengganti kayu. Sudah banyak perumahan menengah atas yang menggunakannya. Merek yang beredar pun beragam: Smartruss, Smartframe, Maestro, Broco, Sieben, J-Steel, dan Iain-Iain.
Panel bisa dipakai untuk aneka kebutuhan: rangka dan penutup atap, penutup dinding, partisi, kusen pintu dan jendela, sampai untuk pintu dan jendela itu sendiri. Produk bukan hanya praktis dan ringan tapi juga tahan api, antirayap, dan kedap suara.
Material alternatif lain adalah semen instan. Merek yang leading antara lain Mortar Utama dan Prime Mortar. Pemakaian sesuai peruntukan dan tinggal diberi air (tak perlu dicampur pasir lagi) sehingga lebih irit. Daya rekatnya kuat dan cepat kering.
Semen instan sangat cocok dipasangkan dengan beton aerasi seperti Hebel yang ringan dan presisi. Kombinasi keduanya diklaim menghemat biaya konstruksi, pemakaian semen dan tukang, dan waktu pengerjaan hingga 50 persen dibanding bila menggunakan semen biasa dan batu bata atau betake. Karena itu meskipun harga material alternatif lebih mahal dibanding bahan bangunan konvensional, dengan kelebihan serba praktis, tahan lama, dan mudah dirawat, secara keseluruhan biaya pemakaiannya lebih irit. Apalagi, kalau nanti pengguna makin massal, harga bisa makin murah karena semuanya produk pabrikan.

(Sumber: www.estate.co.id, 02 Mei 2006)

(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)

(Perumahan di Jogja)

Aquascape

Melengkapi akuarium dengan tanaman ada seninya. Bahkan mendesain aquascape, begitu istilahnya, seperti layaknya membuat desain untuk taman.
Seni membuat taman di dalam air (aquascape) belakangan ini menjadi populer dan merupakan hobi baru bagi kalangan tertentu. Melihat tanaman air dalam suasana yang khas seperti sebuah taman rendam memiliki daya tarik tersendiri. Jernihnya air dan pantulan cahaya lampu seakan-akan merefleksikan beragam jenis dedaunan yang bergoyang lembut seiring dengan gerakan halus aliran air didalam akuarium. Berbeda dengan akuarium pada umumnya, aquascape lebih mengutamakan pada perawatan tamannya bukan kepada ikannya. Hal ini disebabkan karena tidak semua jenis ikan cocok disandingkan dengan tanaman yang jumlahnya mendominasi isi akuarium. Ada jenis-jenis ikan yang menjadi terganggu pertumbuhannya karena tanaman di sekitarnya, dan ada pula jenis ikan yang suka merusakkan tanaman tersebut seperti jenis ikan mas koki.
Pada prinsipnya kehadiran tanaman menjadi bagian dari keseimbangan ekosistem di dalam air. Secara sederhana hubungan keduanya dijelaskan sebagai berikut. Ikan membutuhkan oksigen untuk pernafasannya dan mengeluarkan karbon dioksida sebagai buangannya, sebaliknya tanaman menyerap karbon dioksida tersebut sebagai bahan baku selama proses fotosintesis untuk diubah menjadi makanan untuk membangun tubuhnya. Hubungan yang saling menguntungkan tersebut berjalan secara natural di alam. Keuntungan lainnya, tanaman berfungsi sebagai biofilter yang menyerap kotoran dan urin ikan yang lambat laun bisa berakibat racun untuk pertumbuhan ikan itu sendiri.
Tanaman air tersebut ditanam seperti layaknya tanaman darat, yaitu di dalam media tumbuh berupa pasir kuarsa yang dicampur dengan pupuk khusus yang diproduksi khusus untuk aquascape. Supaya terlihat bersih dan tanaman tertahan didalam media tanam, permukaan media dilapis lagi dengan pasir yang masih bersih (tanpa campuran pupuk) dan permukaan tanah dibuat berkontur supaya tampak berdimensi. Susunlah tanaman di dalam komposisi seperti layaknya komposisi di dalam taman. Ukuran, tekstur, karakter tumbuh dan warna disusun bergradasi tinggi rendahnya sehingga terlihat berdimensi dari setiap arah. Komposisi tanaman tersebut juga dapat dikombinasikan dengan pelengkap materi keras dari batu dan kayu yang telah memfosil sebagai ornamen.
Pemakaian batu karang untuk akuarium air tawar ini tidak dianjurkan, karena kandungan kapur yang tinggi dari batu karang tersebut dapat mempengaruhi kualitas air yang berakibat negatif untuk pertumbuhan tanaman.
Lingkungan tumbuh dalam air diupayakan mendekati kebutuhan tanaman. Kebutuhan cahaya misalnya diperoleh melalui sorotan lampu yang kualitasnya menyerupai cahaya natural. Untuk aquascape sebaiknya digunakan lampu fluorescent yang berbentuk tabung yang memiliki beberapa keunggulan seperti hemat energi dan cahaya yang dihasilkan merata tetapi tidak menimbulkan panas. Kelemahannya adalah intensitas terbatas sehingga akan efektif bila ditempatkan pada ketinggian maksimum 60 cm dari permukaan air akuarium. Sebagai contoh adalah akuarium ukuran 70 x 70 x 60 cm (tinggi) menggunakan pencahayaan berkekuatan 7000 Kelvin dengan kapasitas 150 watt yang dinyalakan selama 8 jam sehari.
Suhu di dalam air dijaga agar tidak melebihi 26o C karena lebih dari itu dapat menyebabkan tanaman tidak sehat pertumbuhannya bahkan lambat laun menjadi mati. Untuk menjaga temperatur air perlu digunakan alat tambahan yaitu chiller controlled yang berfungsi sama dengan Air Conditioned (AC) dengan sistem portabel yang dihubungkan dengan air melalui pipa instalasi. Kadar karbondioksida dalam air dijaga dalam kondisi seimbang supaya proses kehidupan dalam air berjalan normal. Untuk mengontrol kadarnya digunakan indikator CO2 yang diletakkan di dalam air. Perubahan warna pada indikator menunjukkan kandungan CO2 dalam air yang mungkin kadarnya cukup, lebih atau kurang.

(Sumber: www.griya-asri.com, 21 February 2007)

(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)

(Perumahan di Jogja)


Aquascape

Melengkapi akuarium dengan tanaman ada seninya. Bahkan mendesain aquascape, begitu istilahnya, seperti layaknya membuat desain untuk taman.
Seni membuat taman di dalam air (aquascape) belakangan ini menjadi populer dan merupakan hobi baru bagi kalangan tertentu. Melihat tanaman air dalam suasana yang khas seperti sebuah taman rendam memiliki daya tarik tersendiri. Jernihnya air dan pantulan cahaya lampu seakan-akan merefleksikan beragam jenis dedaunan yang bergoyang lembut seiring dengan gerakan halus aliran air didalam akuarium. Berbeda dengan akuarium pada umumnya, aquascape lebih mengutamakan pada perawatan tamannya bukan kepada ikannya. Hal ini disebabkan karena tidak semua jenis ikan cocok disandingkan dengan tanaman yang jumlahnya mendominasi isi akuarium. Ada jenis-jenis ikan yang menjadi terganggu pertumbuhannya karena tanaman di sekitarnya, dan ada pula jenis ikan yang suka merusakkan tanaman tersebut seperti jenis ikan mas koki.
Pada prinsipnya kehadiran tanaman menjadi bagian dari keseimbangan ekosistem di dalam air. Secara sederhana hubungan keduanya dijelaskan sebagai berikut. Ikan membutuhkan oksigen untuk pernafasannya dan mengeluarkan karbon dioksida sebagai buangannya, sebaliknya tanaman menyerap karbon dioksida tersebut sebagai bahan baku selama proses fotosintesis untuk diubah menjadi makanan untuk membangun tubuhnya. Hubungan yang saling menguntungkan tersebut berjalan secara natural di alam. Keuntungan lainnya, tanaman berfungsi sebagai biofilter yang menyerap kotoran dan urin ikan yang lambat laun bisa berakibat racun untuk pertumbuhan ikan itu sendiri.
Tanaman air tersebut ditanam seperti layaknya tanaman darat, yaitu di dalam media tumbuh berupa pasir kuarsa yang dicampur dengan pupuk khusus yang diproduksi khusus untuk aquascape. Supaya terlihat bersih dan tanaman tertahan didalam media tanam, permukaan media dilapis lagi dengan pasir yang masih bersih (tanpa campuran pupuk) dan permukaan tanah dibuat berkontur supaya tampak berdimensi. Susunlah tanaman di dalam komposisi seperti layaknya komposisi di dalam taman. Ukuran, tekstur, karakter tumbuh dan warna disusun bergradasi tinggi rendahnya sehingga terlihat berdimensi dari setiap arah. Komposisi tanaman tersebut juga dapat dikombinasikan dengan pelengkap materi keras dari batu dan kayu yang telah memfosil sebagai ornamen.
Pemakaian batu karang untuk akuarium air tawar ini tidak dianjurkan, karena kandungan kapur yang tinggi dari batu karang tersebut dapat mempengaruhi kualitas air yang berakibat negatif untuk pertumbuhan tanaman.
Lingkungan tumbuh dalam air diupayakan mendekati kebutuhan tanaman. Kebutuhan cahaya misalnya diperoleh melalui sorotan lampu yang kualitasnya menyerupai cahaya natural. Untuk aquascape sebaiknya digunakan lampu fluorescent yang berbentuk tabung yang memiliki beberapa keunggulan seperti hemat energi dan cahaya yang dihasilkan merata tetapi tidak menimbulkan panas. Kelemahannya adalah intensitas terbatas sehingga akan efektif bila ditempatkan pada ketinggian maksimum 60 cm dari permukaan air akuarium. Sebagai contoh adalah akuarium ukuran 70 x 70 x 60 cm (tinggi) menggunakan pencahayaan berkekuatan 7000 Kelvin dengan kapasitas 150 watt yang dinyalakan selama 8 jam sehari.
Suhu di dalam air dijaga agar tidak melebihi 26o C karena lebih dari itu dapat menyebabkan tanaman tidak sehat pertumbuhannya bahkan lambat laun menjadi mati. Untuk menjaga temperatur air perlu digunakan alat tambahan yaitu chiller controlled yang berfungsi sama dengan Air Conditioned (AC) dengan sistem portabel yang dihubungkan dengan air melalui pipa instalasi. Kadar karbondioksida dalam air dijaga dalam kondisi seimbang supaya proses kehidupan dalam air berjalan normal. Untuk mengontrol kadarnya digunakan indikator CO2 yang diletakkan di dalam air. Perubahan warna pada indikator menunjukkan kandungan CO2 dalam air yang mungkin kadarnya cukup, lebih atau kurang.

(Sumber: www.griya-asri.com, 21 February 2007)

(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)

(Perumahan di Jogja)


ALUMUNIUM DAN BAJA RINGAN

Kokoh, Ringan dan Efisien

Model, desain, dan pilihan warna beragam sehingga bisa dipadukan dengan aneka gaya bangunan.
Alumunium dan baja ringan adalah material favorit pengganti kayu, karena presisi, ringan, praktis, tahan lama (antikarat, antirayap, dan tahan api), tidak mudah penyok, dan tidak memuai atau susut. Perawatan pun mudah. Tinggal disemprot air deterjen atau larutan pembersih lain.
Alumunium dipakai sebagai kusen pintu dan jendela, daun pintu, dan folding door (pintu lipat). Ada yang sudah jadi, ada pula yang dibuat sesuai pesanan (customized). Desain pintu bisa single swing (satu daun) atau double swing, dengan bentuk daun panel utuh atau dilengkapi daun kaca.
Sedangkan model jendela ada yang membuka ke kanan/kiri (casement window) dan ke atas (top hung window), ada yang digeser horizontal (sliding window) atau vertikal (vertical sliding window). Salah satu merek kusen pintu dan jendela adalah Maestro dan M-Win 100 dari PT. YKK AP Indonesia. Pilihan warna silver, coklat, hijau, kuning gading, dan abu-abu.

TIDAK BERISIK
Merek lain Decoprofile, kusen dan daun pintu alumunium dengan motif kayu jati dan pinus selain warna-warna pastel. Profil sudah tersedia berupa panel-panel, sehingga pemasangan mudah dan cepat. Tinggal dirakit dengan sistem saling mengait sebelum dikunci dengan sekrup. Sebelumnya ruang diukur dulu untuk mengetahui kebutuhan panel dan biayanya.
"Ukuran harus akurat. Kalau lebih atau kurang panel nggak bisa dipakai. Beda dengan kayu, kalau lebih masih bisa diserut," kata Malindo Ray Saragih, Marketing Manager PT Trimitra, produsen Decoprofile. Daun pintu lumayan tebal (1,25 - 1,55 mm) sehingga cukup kokoh saat dibuka atau ditutup.
Berat pintu Decoprofile ukuran 90 x 220 misalnya, sekitar 30 - 40 kg atau hampir sama dengan berat pintu kayu jati (40 - 45 kg), dan dilengkapi safety rubber untuk meredam suara. "Jadi, kalau ditutup bunyinya tidak brak, tetapi jlep," jelasnya. Harga sekitar Rp2,2 juta termasuk pemasangan.

BAJA RINGAN
Sedangkan baja ringan digunakan sebagai rangka atap dan plafon serta penutup atap dan dinding. "Material ini ringan. Hanya sembilan kilo per meter persegi. Kayu kamper atau borneo bisa dua kali lipatnya," kata Martha Aswini, National Marketing Manager PT Blue-Scope Lysaght Indonesia (BLI).
Baja ringan adalah paduan baja tipis, alumunium, zinc, dan silicon alloy. BlueScope menamainya zincalum. Dari material ini produsen membuat aneka panel. Panel rangka atap BlueScope misalnya, diberi merek Smartruss.

(Sumber: www.estate.co.id, 02 Mei 2006)

(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)

(Perumahan di Jogja)

Rumah Multikulturalisme

Tampilan hunian ini memang menginspirasi. Penampilannya yang merupakan perpaduan eksotik antara bangunan tropis, furnitur dan benda seni dari beragam budaya (multikulturalisme) berani melawan arus tren minimalis modern yang sedang digemari saat ini.
Dewasa ini rumah dinilai tidak hanya menjadi tempat tinggal tetapi juga mencerminkan gaya hidup dan kepribadian pemiliknya. Inilah hal yang diyakini oleh Atmadja Tjiptobiantoro pada kediaman keluarganya. Rumah ini dibangun atas kerja sama dengan tim arsitek Bagoes S. Brotodiwirjo dari konsultan Morposa Grya Cipta. Dulu, hunian yang berlokasi di kawasan Kemang Timur, Jakarta Selatan ini merupakan rumah tua yang berdiri tahun 70-an. Bangunan utamanya didominasi oleh struktur dari kayu jati dan dirancang bergaya tropis asimetris dengan bukaan pada seluruh sisi hunian sehingga masuknya udara segar dan cahaya alami ke dalam ruang terasa optimal. Kemudian tahun 80-an, keluarga Tjiptobiantoro membeli properti ini sekaligus kaveling yang ditumbuhi kebun rambutan di belakangnya sehingga total lahan mencapai 8000 m2. Selanjutnya, hunian ini diperbaiki guna mengakomodasi kamar-kamar tidur pada lantai mezanin dan memisahkan area publik pada lantai dasar serta halamannya.

Konsep Multikulturalisme
Meskipun berlatar belakang pendidikan arsitektur dan pernah bekerja di sebuah kantor arsitek di Los Angeles Amerika Serikat, Atmadja sangat mengerti dan menjunjung tinggi akar budaya Indonesia. Pengusaha muda yang lahir di Surabaya, Jawa Timur ini menyadari benar bahwa arsitektur di Indonesia merupakan hasil proses panjang sejarah bangsa dan terpengaruh oleh budaya dari berbagai negara lain seperti India, Cina, Jepang, Arab dan Eropa. Koleganya, Bagoes yang juga arsitek alumnus American InterContinental University di Los Angeles, Amerika Serikat, memiliki falsafah yang sama dengan Atmadja. Saat kembali ke Jakarta tahun 90-an, mereka berdua ingin mewujudkan sebuah hunian yang mencerminkan multikulturalisme melalui proses revitalisasi rumah di kawasan Kemang Timur Tujuh. Dengan lokasi yang tersembunyi di antara pohon-pohon tua dan besar serta kontur lahan yang menurun ke arah belakang, rumah tua seluas 3000 m2 ini berubah secara total.
Sebagai tahap awal, Atmadja dan Bagoes ingin menegaskan perpaduan antara arsitektur vernakular dan arsitektur yang dipengaruhi budaya Asia dan Eropa. Untuk tata ruang hunian, arsitek mengadopsi konsep hunian di Cina yaitu terdiri dari gerbang masuk utama, pagar tinggi yang mengelilingi lahan dan massa bangunan yang berorientasi ke arah taman dalam / inner courtyard di bagian tengah rumah. Alur antarruang mulai dari pagar muka sampai dengan halaman belakang ditata ulang. Selanjutnya alur tersebut dibagi menjadi beberapa babak dengan menonjolkan keunikan setiap bagian hunian. Mula-mula, gerbang utamanya difungsikan sebagai garasi dan pos satpam dengan nuansa Jawa kolonial yang di beri nama Lalijiwo. Panel jati berukir di atas pintu gerbang ini merupakan hasil bongkaran sebuah hotel tua di Batavia pada zaman Belanda yang menjadi acuan bagi setiap ukiran dalam bangunan utama.
Tahap berikutnya adalah pengolahan bangunan utama dan sayap tambahan pada bagian selatan yang kini berfungsi sebagai kantor konsultan. Namun, sosok bangunan tropis asimetris dengan focal point berupa konstruksi mezanin dan plafon kayu serta beranda lebar di setiap sisi rumah tetap dipertahankan. Taman dalamnya ditumbuhi oleh pohon peneduh seperti kecapi dan rambutan dan tanaman perdu berupa pandan. Saat melangkah masuk, kita akan menemui ruangan luas yang terdiri dari area foyer, area duduk dan tangga. Ruang ini memiliki ketinggian plafon yang berbeda dengan langit-langit area duduk dan tangga yang tingginya sekitar 5 m sehingga dapat dimanfaatkan menjadi mezanin untuk dua buah kamar tidur di lantai atas. Ciri khas ruangan ini adalah berupa konstruksi mezanin dan plafon kayu jati ekspos, penutup lantai berupa ubin terakota tua, deretan pintu berkisi-kisi dan koleksi benda seni khas Asia sehingga ruangan ini dinamakan ruang Ganesha.
Beranjak ke arah belakang, kita akan menemui ruang duduk bergaya minimalis modern dengan bukaan luas menghadap ke arah taman dan gazebo beratap joglo di halaman samping. Ruangan yang lantai, dinding dan plafonnya berwarna putih polos ini memang dimaksudkan untuk memberi “jeda” sekaligus kejutan / surprise setelah kita “lelah” memperhatikan detail dan dekorasi berat pada ruang-ruang sebelumnya. Selain furnitur berupa buit in sofa dan sepasang kursi tahun 50-an, ruangan ini juga dilengkapi dengan bunyi gemercik air pada kolam hias dan patung Budha yang menebarkan aura ketenangan sehingga ruang ini dinamakan ruang Avelokitesvara. Di ruangan berikutnya, tampak sebuah ruang jamuan resmi berukuran besar dan memiliki bukaan di semua sisi. Ruangan yang menghadap ke arah pendopo agung, ini juga dikelilingi oleh kolam, jalan setapak dan taman tropis. Ruangan ini berhasil menjadi pusat perhatian dan “klimaks” dari seluruh alur kegiatan dalam hunian.
Ruangan makan formal ini dinamakan ruang Mahameru karena dirancang bergaya Jawa kolonial dengan deretan pilaster pada dinding, plafon setinggi 7 m, pintu setinggi 3 m, penutup lantai dari batu pualam poles dan furnitur bergaya Eropa klasik (Italian baroque). Sepasang lampu gantung dari Burma, cermin besar dan meja konsol dari Eropa dan rangkaian lilin setinggi 2,7 m (torchere) memberikan kesan yang anggun dan magis pada ruangan tersebut. Sebagai penutup meja makan, digunakan kain batik bercorak Naga Seba khas Cirebon. Dari ruang ini, kita dapat menikmati taman dan pelataran terbuka yang tenang dan beraura mistis sehingga disebut Tirta Hening. Area yang biasa dipakai untuk pesta kebun ini menunjang konsep rumah tropis yang dikelilingi oleh lanskap hijau. Di taman samping juga terdapat gazebo berupa rumah kudus joglo berusia sekitar 200 tahun yang melengkapi keanggunan hunian ini.

Konsep Taman
Konsep lanskap pada Rumah Kemang Timur Tujuh ini lebih difokuskan sebagai penyeimbang ruang terbuka yang memberikan efek keteduhan sebagai ciri utama pada rumah di lingkungan tropis. Karena itu, konsep hijauan lebih ditata sebagai taman tropis dengan gaya yang agak “liar”. Di sini aspek keteduhan lebih diutamakan dibandingkan dengan aspek visualnya.
Beberapa innercourt dibentuk di antara massa bangunan yang fungsinya sebagai “kantung” untuk melancarkan aliran udara segar ke ruang-ruang dalam. Pohon yang tinggi dengan tanaman gantung dan semak-semak menjadi latar belakang pemandangan yang tampak dari setiap ruang-ruang dalam yang selalu memiliki bukaan ke arah luar. Diantara komposisi hijau dihadirkan pula unsur air dalam beragam desain.
Jalur pedestrian menghubungkan antarmassa bangunan yang terpisah. Jalur akses dengan bahan pengerasan permanen menegaskan alur agar pengguna tidak menjadi kehilangan arah ketika mengunjungi sudut-sudut taman yang sangat luas ini. Sebuah gazebo berupa joglo khas dari Jawa yang terletak di samping bangunan induk dimanfaatkan sebagai ruang duduk semi outdoor berukuran mungil. Penempatan joglo sengaja dibuat lebih rendah dari posisi rumah induk untuk memberikan dimensi yang lebih baik. Kolam air rendam mengelilingi bangunan joglo dengan tanaman ginger dan pandan khas tanaman tropis Indonesia. Hal ini menjadikan hunian ini semakin menegaskan kesan tropis nusantara pada taman ini.
Petak-petak berupa kolam rendam yang diisi tanaman air menjadi latar depan yang memisahkan teras bangunan induk dengan Taman Tirta Hening yang dipakai untuk acara santai seperti pesta kebun. Suasana eksotik tercipta di sekitar area ini, dengan bangunan joglo yang berada di seberang kolam renang sebagai eye catcher di antara permukaan datar air yang hening. Di pagi hari refleksi kanopi pepohonan yang terpantul dari permukaan air yang tenang menambah suasana menjadi “dramatis”.

( Sumber: www.griya-asri.com, 04 Juni 2007 )

( Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara )

( Perumahan di Jogja )

Kamis, Oktober 9

Meraih Keakraban dengan Alam

Bila rumah kayu yang merupakan modifikasi bangunan Austronesia ini penuh dengan bukaan. Jendela dan pintu yang dapat dibuka lebar serta dinding yang berkisi-kisi menjadi salah satu cara untuk dapat akrab dengan alam. Bangunan yang berada di kaki gunung Arjuna ini merupakan salah satu dari berbagai vila yang berada didalam kampung wisata pendidikan alam dan budaya Kaliandra di Jawa Timur. Komitmen terhadap segala sesuatu yang serba ramah lingkungan menjadi acuan dasar konsep pengembangan semua fasilitas dan kegiatan di dalam area wisata ini, termasuk konsep pengembangan bangunan vila sebagai penunjang aktivitas wisata.
Arsitektur bangunan vila merupakan modifikasi dari bangunan kayu berbentuk panggung yang merupakan ciri dari rumah-rumah di wilayah Austronesia, yaitu wilayah kepulauan yang tersebar di samudra Pasifik. Beberapa wilayah di pesisir Indonesia Timur seperti Sulawesi Utara dan Maluku banyak menggunakan tipikal bangunan seperti ini.
Modifikasi paling nyata yaitu dengan memanfaatkan bagian dasar panggung yang biasanya hanya diperuntukkan sebagai struktur kaki-kaki dan tangga kemudian diubah menjadi ruang-ruang komunal yang fungsional. Bagian ini dioptimalkan fungsinya menjadi ruang duduk keluarga yang didesain menyerupai amben supaya terasa lebih nyaman dan berfungsi serba guna untuk menunjang aktivitas layaknya sebuah vila.
Hampir keseluruhan material bangunan yang berukuran 4 x 6 m ini menggunakan material kayu. Beberapa jenis kayu digunakan untuk menampilkan karakter dan disesuaikan dengan fungsinya. Untuk struktur utama digunakan kayu merbabu sedangkan kayu meranti untuk kuda-kuda dan usuk. Jendela dan pintu menggunakan kayu kamper dan kayu jati untuk bagian yang membutuhkan daya yang lebih kuat seperti railing tangga dan balkon. Bidang dinding yang dibuat berkisi menggunakan kayu durian. Jenis kayu ini juga digunakan sebagai penutup plafon di setiap lantai. Adapun penutup atap digunakan kayu ulin yang tahan dengan perubahan cuaca dan dipotong tipis untuk menghasilkan desain yang lebih ringan dan bagus. Sebagian bidang dinding menggunakan bata ekspos terutama untuk area basah seperti kamar mandi. Semua kayu dan bata di-finishing natural karena itu hanya menggunakan bahan coating transparan sehingga masih menampilkan karakteristik alaminya.
Cahaya dan udara diupayakan dapat masuk dan mengalir ke dalam vila secara maksimal. Bukaan pintu dan jendela saling berhadapan sehingga menjamin aliran udara mengalir lancar. Dinding yang berdampingan dengan tangga sebagai area sirkulasi dibuat menyerupai kisi-kisi vertikal sehingga aliran udara di dalam rumah menjadi lebih lancar.
Lantai atas yang diperuntukkan untuk kamar tidur hampir setengah bidangnya merupakan jendela berkisi-kisi yang dapat dibuka lebar sehingga pemandangan ke arah lembah dan perbukitan di sekitarnya menjadi bagian dari konsep ruang-ruang dalamnya.
Ada dasarnya proyek ini berada di atas tapak yang spesifik, sehingga perencanaan dan perancangan bangunan melalui tahap penyesuaian dan penyeleksian terhadap komunitas-komunitas yang ada. Dengan demikian, yang menjadi perhatian utama pada waktu proses perancangan adalah kontrol bangunan terhadap iklim, temperatur, udara, matahari serta berbagai sumber-sumber alami yang sudah ada sebelumnya.
Semua bagian dirancang dan dikerjakan di Sulawesi Utara untuk selanjutnya dipasang di lapangan dengan sistem built in. Antarsambungan pada konstruksi utama dibuat berongga sehingga terdapat celah dan tidak masif. Dengan sistem mobile seperti ini diharapkan fondasi vila tahan terhadap pergeseran permukaan tanah, yang merupakan hal paling sering ditemui di lokasi yang berada di lereng gunung. Kesemuanya ini merupakan upaya untuk dapat beradaptasi terhadap lingkungan. Namun, konsep seperti ini perlu diuji dalam menghadapi bencana alam.

(Sumber: www.griya-asri.com, 10 November 2006)

(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)

(Perumahan di Jogja)

Rabu, September 24

Hong Shui Letak Tanaman

Pilah Pilih Tanaman Rumah

Semua jenis tanaman boleh ditanam di rumah. Meski begitu, menurut perhitungan hong shui, letaknya harus tepat sesuai jenis tanamannya. Jika salah memilih tempat, akibatnya bisa berbahaya.
Tanaman di halaman rumah, selain dimanfaatkan sebagai taman, juga memberi keteduhan. Namun, tahukah anda jika ditilik dari perspektif ilmu hong shui, tidak semua jenis tanaman boleh ditanam di sembarang tempat?
Perhitungan ilmu hong shui mengatakan bahwa semua jenis tanaman itu bermateri dasar atau berelemen kayu. Namun, setiap jenis tanaman memiliki perbedaan dari bentuk dan warnanya. Itu sebabnya, membedakan tanaman berdasarkan bentuk dan warna merupakan hal yang penting bagi pemilik rumah.
Pasalnya, jika salah menanam, hal itu akan berakibat celaka pada orang yang menanamnya. Misalnya, menanam pohon pisang di halaman rumah yang bisa mengakibatkan keretakan rumah tangga, atau tanaman bugenvil yang dapat menghambat perjodohan.
Menurut pakar geomansi dan grafik keberuntungan, Hong Xiang Yi, pendapat seperti diatas tidak sepenuhnya benar. Ini disebabkan oleh beberapa persepsi yang berbeda mengenai keberadaan tanaman di halaman rumah. Misalnya saja menyangkut tanaman rimbun yang menyelubungi rumah. Ada pandangan yang mengatakan bahwa hong shui rumah seperti ini sebetulnya bagus. Namun, pandangan lain menyatakan tidak boleh banyak menanam pepohonan di halaman rumah.
Intinya, keberadaan tanaman di halaman rumah tidak serta merta merugikan atau menguntungkan manusia. Yang pasti, untung atau buntungnya, terletak pada penyesuaian antara tanaman dan lokasi tempat tanaman itu ditanam. “Dalam hal ini harus dilihat kasus per kasus. Jadi, kita tidak boleh menggeneralisasinya, tetapi tergantung pada hong shui nya, yaitu bangunan per bangunan. Jadi, bukan dari orangnya,”ujar Xiang Yi menjelaskan.
Di dalam ilmu hong shui dikenal beberapa jenis tanaman yang perlu mendapatkan perhatian ekstra. Sebut saja tanaman berduri yang bisa mencelakakan manusia, seperti bugenvil, mawar, dan kaktus. Menurut ilmu hong shui, tanaman seprti ini mesti dihindari dari lintasan yang sering dilalui oleh manusia. Mengapa? Alasannya sederhana saja, agar penghuni terhindar dari duri tajam tanaman tersebut. Tempat yang direkomendasikan adalah sudut luar rumah.
Lantas, bagaimana dengan energi dari tanaman tersebut yang akan masuk ke dalam rumah? Menurut Xiang Yi, tanaman kaktus yang berduri itu tidak terlalu signifikan dalam memengaruhi chi (energi) yang masuk ke dalam rumah. “Jadi, selama ini orang mengatakan macam-macam tentang tanaman berduri itu tidak benar. Kalau memang benar, tanaman kaktus bisa tidak laku,” kata Xiang Yi, sambil tertawa.
Selain tanaman berduri, sebaiknya kita juga perlu menghindari tanaman yang memiliki bau menyengat, seperti cabai, dan pisang-pisangan bali yang berwarna merah berbentuk lancip meyerupai lambang api. Yang lainnya adalah tanaman kelapa. Tanaman lain yang mesti mendapat perhatian adalah bambu. Didalam perspektif hong shui, jenis tanaman ini memainkan fungsi sebagai penyaring energi. Ini dikaranakan daunnya yang lembut dianggap dapat meloloskan angin.
Selain daunnya yang dianggap dapat meloloskan angin, tanaman bambu sendiri memang memiliki satu fungsi luar biasa. Misalnya, jika penghuni sebuah rumah membutuhkan energi dari air, ia dapat menanam pohon bambu untuk menutupi sebuah empang atau kolam. Dengan demikian, energi dari empang atau kolam tersebut dapat menembus dedaunan dan membawa energi itu masuk ke dalam rumah. Sedangkan pantulan cahaya dari air kolam atau empang itu akan tertutup rimbun daun bambu.
Memang banyak jenis tanaman lain yang memiliki fungsi tersendiri, jika ditanam di lokasi yang tepat. Dan, kebanyakan tentu memiliki dasar pertimbangan yang rasional.

(Sumber: Majalah Bisnis Properti, Agustus 2005)

(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)

(Perumahan di Jogja)

Senin, September 8

Cantik dengan kaca patri

Jika mendatangi gereja atau masjid kita kerap menjumpai dekorasi kaca patri (stained glass) pada dinding, jendela dan pintunya. Selain lebih indah, kaca patri pada rumah ibadah itu juga memberikan suasana lebih khidmat, agung, dan damai.
Pada jaman Belanda, kaca patri sudah menjadi elemen arsitektur penting. Terbukti bangunan-bangunan kuno disekitar kita banyak yang dihiasi kaca patri, seperti museum dan gedung perkantoran.
Untuk rumah tinggal, kaca patri dapat mempercantik interior dan eksterior. Kaca dipasang pada jendela, pintu utama, pintu geser dan partisi, sampai kubah atau langit-langit rumah (dome). Keindahan kaca patri terletak pada permainan bentuk, warna, motif, dan efek pencahayaannya.
“Bila kena sinar matahari kaca patri akan memantulkan kembali sinarnya seakan-akan they are dancing light inside the glass, cahaya yang menari-nari didalam kaca”, tutur Bryan Yaputra, pengusaha kaca patri Eztu Glass. Pantulan cahaya dari kaca patri itulah yang membuat suasana interior terasa damai dan hangat. Selain itu kaca patri mengurangi suhu panas ruangan.
Disebut kaca patri karena pembuatannya dengan cara dipatri. Bahannya dari potongan-potongan kaca kemudian dirakit atau dipatri sesuai dengan desain yang diinginkan. Bahan dasarnya kaca warna-warni impor, kaca brazil bertekstur atau kaca kulit buaya.
Menurut Fudjastata, pemilik Tata Glass Desain, desain dibuat diatas kertas sesuai ukuran aslinya. Kaca warna kemudian dipotong dengan tebal 6 mm. Merakitnya menggunakan rangka seng, timah, atau kuningan. Konsumen tinggal memilih desain maupun rangkanya. “Harga kaca patri dengan rangka kuningan paling mahal karena lebih kokoh”, katanya.
Dulu panel kaca patri hanya kaca patri tok, sekarang tampilannya lebih baik. Panel kaca dibuat tiga lapis yang oleh para perajinnya disebut triplon glass. Kaca patri ditempatkan ditengah sedangkan lapisan luar dan belakang kaca polos atau tempered 5 mm. Sistem lapis ini membuat kaca tidak bocor kala hujan, bermanfaat sebagai peredam suara, dan memudahkan perawatan.
Bentuk dan motif kaca patri sangat beragam: binatang, tumbuhan, batik, dan desain geometris. Untuk desain tertentu seperti gambar Yesus, Eztu Glass menerapkan sistem pemanasan. Potongan kaca yang diberi cat dipanaskan hingga 500 derajat. Eztu Glass juga mengadopsi seni pelumeran, yakni pelumeran jenis kaca float dan kaca warna.
“Teknik itu menghasilkan warna-warni lebih mempesona”, kata Bryan yang baru menyelesaikan restorasi museum Dr Sun Yat Sen di Hongkong. Sebagai perpaduan seni lukis dan patri, pembuatannya harus teliti. Kebanyakan dibuat secara hand made meski ada juga yang menggunakan mesin seperti Eztu Glass.
Panel kaca patri setinggi dua meter dan lebar satu meter, buatan Tata Glass harganya mulai dari Rp. 550 ribu/m2, tergantung ukuran dan kerumitan desain. Sementara bryan menolak menyebut harga Eztu Glass. Agar keindahannya maksimal penempatan harus memperhatikan faktor pencahayaan. Kalau tidak kaca patri akan terlihat suram.
Penempatan juga harus disesuaikan dengan desain rumah dan lansekap. Motif kembang biasanya untuk jendela dan pintu. Kalau kena sinar motifnya terasa hidup. Jika digunakan untuk partisi ruangan usahakan mendapatkan pantulan cahaya lampu dari balik kaca patri.
Merawat kaca patri mudah. Karena dibuat berlapis dengan kaca polos, yang dibersihkan hanya kaca polosnya saja. Cukup lap dengan busa atau kain basah bersabun. Sedangkan untuk membersihkan noda-noda hitam yang hinggap pada pinggir atau sela-sela kaca, gunakan kape. Congkel kotoran dengan hati-hati agar tidak menggores lapisan atas kaca patri.

(Sumber: Majalah Estate, Agustus 2007)

(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)

(Perumahan di Jogja)

Jumat, Agustus 29

Segera Terapkan Green Building

Pelaku bisnis properti harus segera mengimplementasikan konsep pembangunan green building di Indonesia guna mengantisipasi terhadap isu pemanasan global, serta bisa meningkatkan pemasukan dan nilai properti.
"Konsep ini [green building] sangat berdampak pada peningkatan property value dan pengurangan dampak pemanasan global," ujar Tondy O. Lubis, Facility & Property Management Director PT Colliers International Indonesia, di sela-sela diskusi panel Pemanasan Global: Apa yang Dilakukan Dunia Properti?, kemarin.
Namun, hingga saat ini kebanyakan pelaku bisnis properti di Indonesia masih enggan mengadopsi sistem tersebut karena dianggap mahal, sulit, dan tidak layak secara bisnis.
"Kendati biaya konstruksi awal bertambah sekitar 2% dari bangunan konvensional, namun return yang diperoleh properti itu dalam jangka waktu 20 tahun bisa mencapai sepuluh kali lipat atau sekitar 20% dari tambahan biaya yang dikeluarkan," katanya.
Pengembalian ini, tutur Tondy, diperoleh berkat biaya operasional yang dapat ditekan a.l. dengan penghematan biaya listrik 30% dan air hingga 50%.
Selain itu, implementasi konsep ini juga menunjukkan tindakan moral pelaku properti yang peduli terhadap isu pemanasan global di mana mereka tidak hanya memikirkan keuntungan semata, namun juga prihatin terhadap masalah global.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan salah satu cara mensosialisasikan konsep green building kepada dunia properti Tanah Air adalah dengan memperkenalkan LEED (leadership in energy and environmental design) yakni kerangka berpikir sertifikasi yang dirumuskan US Green Buiding Council dan telah diadopsi beberapa negara a.l. India, China, Arab Saudi, dan Vietnam.
"LEED adalah acuan yang paling lengkap dan populer di dunia untuk green building. Kerangka acuan ini menghilangkan segala kerancuan pengertian yang salah mengenai konsep green building yang selama ini dianggap mahal, sulit, dan tidak feasible secara bisnis," lanjutnya.
Menurut dia, jika kalangan properti Indonesia tidak mengimplementasikan konsep ini segera mungkin, hal ini tak hanya berpotensi semakin buruknya kondisi alam akibat pemanasan global.
Namun, juga berpotensi terhadap berkurangnya pemasukan bagi pelaku bisnis properti dalam negeri. Pasalnya, dalam sepuluh tahun terakhir tender yang dilakukan perusahaan multinasional telah mencantumkan green building sebagai salah satu kriterianya.

(Sumber: www.bisnisindonesia.com, 29 Agustus 2007)

(Perumahan Taman palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)

(Perumahan di Jogja)

Selasa, Agustus 12

Carport Menawan untuk Hunian Anda

Tempat berteduh kendaraan atau yang akrab disapa carport harus tampil secantik mungkin. Mengapa?, karena letak carport yang langsung terlihat jalan. Carport yang menawan pasti akan menambah nilai tampilan rumah hunian Anda.
Konsep carport tak harus rumit. Konsep yang sederhana bisa dibuat, tanpa harus mengurangi nilai estetikanya. Kesan modern pun bisa tetap didapat, tentu dalam rangka yang masih sesuai dengan arsitektur rumah Anda.
Satu hal yang jangan dilupakan. Bentuk atap carport akan senantiasa menjadi daya tarik utama. Terdapat beragam bentuk atap carport ini. Ada pola grid berkesan melayang. Selain itu, ada juga yang memakai atap sistem kantilever, atau bisa juga dengan sistem atap berkabel yang notabene bisa menekan anggaran Anda.
Carport melayang dengan kantilever, atapnya terbuat dari rangka baja, menutup bagian depan carport berukuran 5,8 m x 7,2 m. Carport semacam ini memang sederhana, tetapi akan serasi dengan muka rumah. Sistem kantilevernya akan membuatnya berkesan melayang.
Penyangga atap hanya berupa empat batang besi baja. Masing-masing penyangga berdiri tegak yang terpaut jarak 1,8 m. Kempatnya melekat hanya pada sisi kiri atap. Inilah yang disebut konsep kantilever itu. Bentuk atap dengan pola grid, berupa kisi-kisi dari kayu. Kelak kisi-kisi ini akan dipenuhi tanaman rambat, modern sekaligus menyatu dengan alam.
Selain pola melayang, Anda juga bisa membuat carport dengan pola sederhana yang menempel. Carport semacam ini bahkan bisa sekaligus menjadi pintu masuk ke dalam rumah.
Bagian depan atap disangga oleh dua balok beton, sementara bagian belakangnya menempel pada bangunan utama. Kisi-kisi kayu melintang berjajar. Untuk peneduh, Anda pun bisa melengkapinya dengan membiarkan tanaman merambat di antara kisi-kisi itu.
Pola carport yang lebih sederhana pun bisa Anda gunakan. Yaitu carport dengan atap simpel ditarik kawat. Bagian belakang carport akan menempel pada bangunan. Penyangga utamanya hanya berupa sepotong besi persegi di sisi kanan atap.
Untuk penguatnya, Anda bisa memasangi dengan dua kawat baja yang dipasang bersilang. Ujung kedua kawat baja tertambat di bangunan utama dan dua titik di rangka atap bagian depan. Rangka atapnya sendiri biasanya hanya berupa besi hollow, yang dipasang di tepi atap polycarbonat. Kesan carport ini sangat simpel.
Carport yang banyak digunakan pada hunian berdesain modern adalah atap datar besi hitam. Carport di depan garasi ini tertutup atap datar berangka besi warna hitam. Tercipta kesan melayang karena struktur atap ini tidak memiliki penyangga. gantinya, bagian depan atap ditarik oleh dua kawat baja berukuran 12 mm, di mana kedua kawat ditambatkan ke dinding rumah. Biasanya, rangka disusun dengan pola grid yang di dalamnya terdapat 45 kotak. Rangka besi tutup dengan bahan polycarbonat. (Nunun/Idea)

(Sumber: www.suarakarya-online.com, 13 Oktober 2005)

(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)

(Perumahan di Jogja)

Rabu, Agustus 6

Interior Bernuansa Seni Oriental

Desain interior erat kaitannya dengan seni rupa. Selain untuk menciptakan hunian yang fungsional, seorang desainer interior juga membutuhkan adanya sentuhan seni agar dapat diciptakan penampilan interior berkarakter sesuai dengan budaya atau gaya hidup penghuninya. Tak heran bahwa penampilan sebuah hunian merupakan cetusan ekspresi penghuninya, baik rumah tersebut ditata sendiri maupun didesain khusus oleh seseorang desainer interior. Tugas dari seorang desainer interior adalah menerjemahkan keinginan atau ide yang ada dalam benak para pemilik rumah. Dalam hal ini paling tidak desainer bertugas untuk mengarahkan selera pemilik rumah ke arah gaya yang dikehendaki sehingga menghasilkan hunian nyaman sesuai dengan keinginan pemilik.Biasanya seorang arsitek atau desainer interior juga mempunyai gaya desain yang sering menjadi ciri khasnya. Pemilik rumah bebas untuk memilih desainer yang sesuai dengan gayanya sehingga proses mendesain, merencanakan serta membangun rumahnya tidak menemui hambatan. Sehubungan dengan itu arsitek / desainer yang sukses adalah mereka yang mendesain bangunan dengan melibatkan keberadaan unsur seni rupa. Demikianlah yang terjadi pada interior sebuah rumah peristirahatan di kawasan Cibodas. Tonny Setiawan dipercaya oleh pemilik lahan untuk mengisi interior tempat peristirahatan keluarga Tonny yang terdiri atas 5 unit bangunan berjajar pada satu bangunan. Setiap unit bangunan berbeda suasananya bergantung pada selera penghuninya. Satu apartemen untuk orang tua, terdiri dari ruang tamu/sanak famili. Ruang tamu serta ruang makan diberinya sentuhan Indochine yang pernak-perniknya berasal dari Negara Laos, Myanmar Cambodya dan Thailand. Penggunaan aksesori kain tenun sutera antik, patung Budha dari Myanmar, Hsun Oka (tempat persembahan upacara ritual) dari Thailand. Bantal-bantal dan tirai dari sutera berwarna natural untuk memberi nuansa teduh. Demikian pula ruang makan didandani dengan pernak-pernik bernuansa Oriental pula. Seni ukir khas India diterapkan pada hiasan tempat tidur dan furnitur sekitarnya. Ciri dari furnitur India terdiri dari kayu jati solid dengan hiasan ukiran geometris berbentuk bunga dan stupa berarak pada bed head tempat tidur. Di latar belakangnya dilapisi kain sutera dengan kombinasi warna serasi. Di tengahnya diberi aksen cerukan yang di dalamnya dihias dengan lonceng-lonceng kuningan khas India.Setiap unit bangunan terdiri dari teras terbuka dengan sofa untuk bersantai. Masuk lebih ke dalam terdapat ruangan duduk, ruangan tidur, pantry yang terbuka serta kamar mandi. Ruangan di atas mezanin dipakai untuk menyimpan barang-barang dan kadang-kadang dipakai sebagai ruangan tidur tambahan.Satu unit bangunan bergaya Jepang, ditandai dengan aksen berupa bendera Jepang. Bulatan merah di sekitar warna putih ditempatkan di atas tempat tidur. Garis-garis vertikal di sekitarnya memberikan kesan tinggi, rapi dan kesan lega. Pada unit bangunan lain terasa nuansa zen. Gaya yang mengusung falsafah keseimbangan dalam hidup ini direpresentasikan pada furnitur dengan dekorasi terdiri dari kepala paku-paku dari metal seperti pada seni hias suku Tibet kuno. Komposisi bentuk-bentuk persegi dari lukisan, furnitur dan bantal-bantal yang dipadu dengan aksen satu bulatan di atas bed head merupakan keseimbangan yang cantik. Komposisi tinggi rendah balok-balok untuk pembatas ruangan dengan aksen warna merah tempat lilin di atasnya dan kain untuk hiasan dibaliknya menampilkan nuansa harmonis. Garis-garis vertikal dan horizontal diterapkan untuk mencapai keseimbangan tersebut.Ruangan-ruangan yang diuraikan di atas adalah satu bagian dari keseluruhan tempat peristirahatan yang terdiri dari beberapa unit bangunan antara lain satu rumah untuk induk, ruangan pertemuan, ruangan terbuka berbentuk joglo, kolam renang, dan fasilitas lain untuk tamu. Nuansa seni yang terpancar dari hunian yang modern ini berkat kepiawaian arsitek yang bekerja sama dengan desainer interiornya. Kepercayaan serta proses pembangunan yang selau diikuti si pemilik bangunan ini menghasilkan sebuah tempat peristirahatan yang indah, mewujudkan idaman pemiliknya. (Anur Mulhadiono)

(Sumber: www.griya-asri.com, 30 Januari 2007)

(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)

(Perumahan di Jogja)

Kamis, Juli 24

Taman Dalam

Dewasa ini, keberadaan ruang terbuka untuk taman dalam, sudah menjadi kebutuhan dasar sebuah hunian di perkotaan. Selain untuk menjaga kestabilan sirkulasi udara agar lebih sehat, ruang terbuka juga dapat menyaring udara perkotaan yang saat ini sudah semakin menurun kualitasnya. Rumah yang dibatasi dengan tembok tinggi antar bangunan tetangga merupakan pemandangan umum yang dapat kita jumpai pada hunian di wilayah urban. Karakter masyarakat urban yang serba individualistis melahirkan kecenderungan sosial yang membuat mereka sangat mengutamakan aspek privasi tersebut. Tembok tinggi yang mengelilingi batasan kaveling inilah yang merupakan salah satu wujud yang menggambaarkan kecenderungan sosial penyikapan tersebut. Gambaran ini mengibaratkan sebuah konsep rumah tinggal yang menyerupai sebuah ruang berbentuk kotak persegi yang setiap ruangnya memiliki sarana lengkap yang mendukung aktivitas individu di dalamnya. Prinsip inilah yang mendasari Widjatmiko Heru ketika mengawali rancangan sebuah taman rumah tinggal di wilayah Jakarta Barat.
Untuk itu, ia membuat taman aktif yang tidak hanya mampu mempercantik visual bangunan, tetapi juga menyajikan lingkungan sehat di seputarnya. Dilihat, secara psikis keberadaan taman ini juga memberi efek positif untuk lebih menghidupkan ruang di dalam ‘kotak’ supaya terasa layak dan nyaman dihuni. Pada awalnya rancangan dimulai dari teras sebagai pusat aktivitas yang menjadi transisi aktivitas ruang dalam dan ruang luar.
Teras beratap kaca transparan ini menggambarkan keinginan untuk mendapatkan pandangan yang lebih maksimal. View yang ingin dibentuk dirancang dari arah teras ke arah taman belakang sampai pada batas pandangan bila kita berdiri di lantai teras yang lebih tinggi dari permukaan halaman. Bidang dinding berbentuk U yang mengelilingi taman inilah yang dikemas menjadi taman aktif. Taman ini berfungsi sebagai penyangga visual yang menyejukkan mata sekaligus dapat menyaring kualitas udara sebelum mengalir ke dalam rumah. Point of interest dari area ini terletak pada kolam yang berada di sudut kiri halaman. Kolam waterfall dengan kolam rendam ini sengaja diletakkan pada posisi menghadap ke arah diagonal agar dapat terlihat dari segala arah. Dinding vertikal kolam menggunakan material batu templek dengan sistem susun sirih setinggi 2 meter.
Jadi, saat air yang merembes turun melewati susunan batu yang permukaannya tidak rata tersebut akan menimbulkan riak dan bunyi halus yang menggelitik. Bahkan, aliran air yang jatuh ke sebidang kolam di kaki dinding pancuran berbentuk seperempat lingkaran dengan ikan hias ini lebih memberi dinamika. Susunan batu templek yang berwarna hitam tersebut terlihat semakin kontras karena diberi frame batu pacitoroso warna peach. Komposisi cantik dari unsur hardsacpe disempurnakan dengan komposisi tanaman tropis di sekelilingnya seperti Calathea rosemary dengan daunnya yang lebar menyerupai pisang-pisangan, Jatropha (batavia) , janjuang pink dan diakhiri dengan tanaman penutup. Selanjutnya letakkan tanaman menepi di sepanjang dinding dengan komposisi yang sedikit berupa ‘lengkungan’ agar menghasilkan kesan luas dan tidak kaku. Komposisi semak dan perdu ‘menyelimuti’ beberapa tanaman tinggi seperti palem sadeng, Tabebuya dan palem kol. Pisang kipas dengan bentuk percabangan daun khas diselimuti oleh hanjuang pink, puring dan Philodendron yang karakter bentuk daun dan warnanya yang sangat kontras.
Secara keseluruhan komposisi padat ini memberi warna dan tekstur sehingga lebih memberi ritme dan dinamika. Kemudian, untuk sudut yang menjorok ke arah jendela kamar dapat ditempatkan Pandan Utilis dengan karakter dudukan daun yang memutar mengelilingi batang. Jadi, jika dilihat dari arah teras, keistimewaan bentuk tanaman ini dapat menjadi pusat perhatian lainnya. Selain itu sepasang kamboja bunga pink dapat ditanam di sudut kanopi teras. Cara ini selain untuk menutup struktur vertikal kanopi juga untuk memberi keteduhan di seputar teras agar terlihat lebih nyaman dan fungsional. Setengah bidang dinding tembok setinggi 7 meter diolah maksimal agar tidak berkesan masif dan menekan. Pada salah satu bidang vertikal diberi variasi dengan batu templek abu-abu yang disusun secara susun sirih. Selebihnya permukaan dinding ditutup dengan acian atau bervariasi dengan finishing kamprot. Kreativitas pengolahan elemen dinding ini menjadi satu solusi dalam merancang taman di wilayah urban sehingga kesan ‘kotak’ masif tipikal hunian di perkotaan terasa lebih manusiawi dan lebih sehat.

(Sumber: www.griya-asri.com, 21 February 2007)

(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)

(Perumahan di Jogja)

Senin, Juli 14

Taman Palagan Asri 3 Yogyakarta

Comfort Living in Green and Luxury
Tinggal dikawasan permukiman dengan udara sejuk dan pemandangan yang indah ditambah dengan lingkungan yang teduh dan asri, tentu menjadi impian setiap orang. Apalagi bila ditambah dengan nilai kemewahan didalamnya. Anda sendiri mungkin termasuk orang yang selama ini hanya bisa membayangkan saja.

Meneruskan Tradisi

Berlatar belakang krisis lingkungan hidup yang semakin parah membuat kembalinya tren gaya hidup kembali ke alam (back to nature) menjadi konsep utama dalam membangun citra perumahan ideal dengan lingkungan yang asri dan nyaman. PT Roda Pembangunan Jaya, sebagai pengembang perumahan di Yogyakarta, kembali mengembangkan perumahan Taman Palagan Asri 3 sebagai alternatif pilihan bagi Anda yang memang menginginkan konsep rumah yang berbeda daripada yang lain, karena tidak banyak perumahan yang menawarkan berbagai kelebihan seperti diatas. Selain itu, konsep kawasan yang akrab namun juga private ini sangat cocok sebagai tempat peristirahatan, didukung dengan lingkungan yang tenang, jauh dari keramaian, polusi dan sesaknya aktivitas kota.
Taman Palagan Asri 3 merupakan perumahan berwawasan lingkungan yang selaras dengan lingkungan asli sekitar. Lingkungan asri, udara segar, ketersediaan air bersih, dan aman. Keasrian suasana lingkungan perumahan dapat dilihat dan dirasakan betul pada saat konsumen melintas dan memasuki kawasan perumahan. Suasana itu hanya dapat tercipta dengan kerindangan pepohonan besar yang tumbuh optimal, bentuk topografi lahan yang mengikuti topografi alam sekitar, tersedianya taman-taman lingkungan dengan desain menarik.Dengan luas lahan 2,5 Ha, Taman Palagan Asri 3 dibangun bersistem cluster dengan area terbuka lebih dari 35% dengan sentuhan modern naturalis memberi kesan perumahan yang tenang, asri, dan nyaman. Perumahan yang terletak di jalan Palagan Tentara Pelajar Km. 10 Yogyakarta ini memiliki keunggulan dari segi lokasi dan akses. Dari sisi aksesibilitas terbilang strategis karena dekat dengan jalan lingkar utara jogja yang menghubungkan pusat kota dan luar kota. Kelebihan lainnya, Taman Palagan Asri 3 berada di kawasan yang sedang berkembang pesat yang menjamin nilai rumah anda akan terus meningkat serta ditunjang fasilitas yang memadai. Disekitar perumahan terdapat rumah sakit, supermarket, hotel berbintang 5, universitas terkemuka, dan lain-lain. Kemudian didalam perumahan tersedia taman bermain, kolam air dan gazebo.
Untuk fasilitas olah raga, pengembang bekerja sama dengan hotel Hyatt dimana setiap penghuni mendapatkan keanggotaan gratis di fasilitas olah raga hotel Hyatt yang meliputi kolam renang, lapangan tenis, dan sauna atau lapangan golf. Sebagai perumahan mewah, Taman Palagan Asri 3 menerapkan konsep kenyamanan dan keamanan yang menyeluruh. Baik dari lokasi, lingkungan maupun fisik bangunan, kesemuanya diarahkan untuk mencapai standar kenyamanan yang tinggi. Bahkan, sebagai bentuk perhatian jangka panjang bagi konsumen, pengembang telah mempersiapkan suatu pengelolaan berkelanjutan yang ditangani estate management-nya.
Anda ingin mewujudkan bayangan diatas?

(Sumber: Widiharto Yulisusilo, Manajer Pemasaran PT. Roda Pembangunan Jaya)

(Perumahan Taman Palagan Asri 3, Hunian Nyaman di Jogja Utara)

(Perumahan di Jogja)

Jumat, Juni 27

Arsitektur Beriklim Bio

Beberapa arsitek dunia percaya bahwa bangunan yang responsif terhadap iklim adalah bangunan yang berhasil. Hal ini terdapat di rumah tinggal Riadi Rizal Basjrah yang benar-benar dinikmati oleh anggota keluarganya. Julukan arsitektur beriklim bio telah populer pada tahun 50’an dan mengingatkan kita pada proyek-proyek dari Frank Lloyd Wright. Biasanya arsitektur yang menganut prinsip demikian ditandai pemakaian banyak materi kayu, teras-teras atau balkon yang memberikan bayangan pada bangunan. Di samping itu bangunan ini banyak memiliki unsur penyejuk melalui pengudaraan alami.
Riadi Rizal Basjrah seorang insinyur pertanian alumni IPB, termasuk orang yang kreatif dan memiliki minat yang besar terhadap dunia arsitektur. Kecintaannya terhadap keindahan bangunan serta aspek-aspek fungsional yang mengikutinya, diimplementasikannya pada bangunan rumahnya. Hal ini dipelajarinya secara otodidak. Pada akhirnya, ia mencapai apa yang selama ini diidam-idamkannya yaitu mampu mengembangkan ide dan mewujudkan desainnya secara konseptualnya. Hasilnya adalah sebuah hunian yang secara khusus mendapat perhatian maksimal dalam proses pembangunannya.
Program ruang-ruang, fungsi setiap ruang dan pemakaian bahan bangunan yang tepat mampu beradaptasi terhadap iklim tropis. Karya ini merupakan representasi karya arsitektur yang berarsitektur dan beriklim bio di negara tropis seperti Indonesia ini. Konsep bangunan rumah ini bisa digolongkan cukup baik secara ekologis dan harmonis terhadap lingkungannya sehingga mampu mengurangi biaya konsumsi energi yang sekaligus memberi keuntungan pada pemiliknya. Sejumlah uji coba dilakukan oleh Riadi Rizal Basjrah dan tim perancang dengan mengkaji potensi bangunan, iklim dan lingkungan tempat bangunan ini berada, serta pengolahan bahan dari alam untuk ditingkatkan kegunaannya.
Hal tersebut terlihat pada teknik inovatif pembentuk setiap unsur pendukung bangunan seperti daun pintu yang dilapisi oleh kayu kelapa anyaman dekoratif. Ukuran daun pintu lebih besar dari ukuran standar yang dimaksudkan untuk keleluasaan bagi penghuni bangunan. Hal lain yang menarik dari rumah ini adalah komposisi letak ruang yang tampil manis dan harmoni sesuai dengan karakter pemiliknya. Oleh Riadi, sedapat mungkin semua ruangan digunakan secara efektif, mulai dari ruangan duduk tamu, ruangan keluarga, kamar-kamar tidur, ruangan musik, ruangan bermain anak, teras, ruangan makan, dapur bersih, dapur kotor, halaman rumah, ruang bawah tangga bahkan garasi. Dengan demikian kita melihat ukuran ruangan tamu cukup mungil dan efisien dengan diisi hanya dengan satu sofa dan satu meja kopi. Ruangan tamu ini memiliki “wewenang” ruang karena berada pada level yang lebih rendah dari ruangan lain di dalam rumah.
Pemisahan ruang ini dengan ruang lainnya menggunakan undakan 5 anak tangga yang menuju ruangan duduk keluarga. Ruangan duduk merupakan yang paling lapang karena keinginan Riadi untuk memberikan tempat yang cukup untuk menampung seluruh keluarga besar bila berkumpul. Sisi kiri ruangan memiliki bukaan berupa pintu-pintu dan jendela yang mengarah ke halaman belakang. Bukaan tersebut saling menyilang dengan bukaan yang dikondisikan pada ruangan musik di depan ruangan duduk keluarga.
Pada awalnya, ruangan musik ini merupakan teras yang menghubungkan balkon di depan rumah dan halaman belakang. Dengan alas an tertentu teras ini diubah menjadi ruangan musik semi terbuka yang sangat nyaman. Satu bagian bidang dindingnya dilapisi kaca cermin, sehingga refleksinya tampak ke seluruh ruangan utama di dalam rumah yang memberi efek lebih lega pada ruangan. Antara ruangan musik dan ruangan duduk keluarga dipisahkan oleh dinding pembatas solid ditengah ruang. Dinding ini sekaligus dipakai sebagai latar belakang televisi. Kedua sisi yang tidak dibatasi dinding, dipasang partisi berupa pintu sorong yang dilapisi bilah-bilah kayu yang dikombinasikan dengan kaca cermin. Maka, ketika pintu sorong ini ditarik keluar, terciptalah dinding partisi yang cantik dan bergaya.
Ruangan makan yang terletak di samping ruangan duduk keluarga juga tidak luput dari perhatian tim perancang. Ruangan ini menyatu dengan ruangan keluarga dan terhubung pula dengan ruangan duduk tamu dengan undakan. Ketika ada acara berkumpul bersama, pemilik rumah dapat menyediakan ruangan yang memadai. Disamping itu ruangan-ruangan lain di dalam rumah tampil harmonis satu sama lain serta fungsional. Memang Riadi ingin agar setiap penghuni dapat memakai ruang-ruang yang sudah diciptakan tersebut. Setiap jalur antar ruang dibuat sirkulasi sehingga hampir semua ruang terhubung langsung sesuai dengan irama aktivitas penghuni sehari-hari. Inilah yang disebut rumah beriklim bio, yang dibangun Riadi sebuah rumah tinggal yang sehat, nyaman, aman dan indah untuk keluarganya.
(Sumber: www.griya-asri.com, 21 Februari 2007)

(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)

(Perumahan di Jogja)

Rabu, Juni 25

Desain Mushola Pribadi di Luar Rumah

Keberadaan mushola saat ini seperti sebuah keharusan bagi para pemilik rumah pemeluk Islam. Di ruang ini, penghuni bisa lebih khusyuk dalam menjalankan ibadah keseharian. Biasanya penempatan ruang ini di dalam rumah. Tetapi, jika anda memiliki lahan lebih, tidak ada salahnya membangun mushola di luar ruang, bisa di belakang atau di pinggir rumah Anda.
Mushola pribadi di luar ruang memiliki manfaat tersendiri dibandingkan dengan yang menyatu dengan hunian. Dengan mushola di luar ruang, aktifitas di dalam rumah pun tidak mengganggu ke khusyukan yang sedang beribadah. Mushola di luar rumah juga dapat menimbulkan kedekatan dengan alam. Angin segar dan udara yang sejuk pastilah akan menambah kekhusyukan ibadah Anda.
Desainer interior Taka Wong mengungkapkan, besarnya ukuran mushola di luar ruang itu tergantung berapa banyak penghuni rumah. Namun, minimal ukuran mushola, 2 x 3,5 meter. Ukuran ini cukup untuk 3 baris (shaf) ke belakang dan lebar untuk 3 orang berdiri berdampingan. Detailnya, untuk 1 orang, ruang yang dibutuhkan untuk gerakan shalat dengan nyaman antara 60x120 cm. Arah mushola harus disesuaikan dengan arah kiblat. Untuk melengkapi keberadaan mushola, ada baiknya anda membuat tempat berwudhu yang bisa berupa pancuran atau kran air di luar area sholat.
Agar suasana sejuk dan segar terasa di musholla Anda. ada baiknya mushola dibuat dengan tiang-tiang tinggi. Sementara sebagai pembatas atau dinding bisa digunakan kayu yang dianyam atau pun diukir. Interior semacam ini akan menimbulkan kesan yang lebih terbuka dan akrab. Mengingat ukurannya yang kecil, kesan terbuka ini pun menimbulkan kesan luas, dibandingkan dengan jika ditutupi dinding. Sementara arah kiblat bisa ditutup dengan dinding yang utuh, hal ini berguna untuk menambah ke khusyukan jamaah ketika sholat.
Dinding musholla sebaiknya dicat dengan warna yang dingin, bukan warna yang terang. Seperti hijau muda, krem, salem, dan warna-warna pastel. Hindarkan untuk menggunakan kombinasi warna yang terang. Jika pun ingin mengkombinasikannya, gunakan warna yang tidak kontras, tapi warna yang senada. Ini untuk meneduhkan mata dan pikiran anda ketika beribahdah.
Atap juga bisa disesuaikan dengan bangunannya. Bisa menggunakan genting atau asbes. Namun demi kenyamanan akan lebih baik menggunakan genting, yang pada plafonnya dilapisi oleh tripleks. Sehingga kotoran dari atap dapat ditahan agar tidak jatuh ke bawah. Untuk dekorasi di dalam mushola, Anda bisa melengkapi dengan rak untuk menyimpan Al Quran, hadis, serta buku agama lainnya. Anda juga bisa menambah kelengkapan ruang dengan lemari penyimpan mukena serta sajadah. Untuk menambah kesan hangat di dalam mushola tempatkan lampu yang ditanam di langit-langit. Pilihlah lampu pijar, karena cahaya kuningnya bisa menimbulkan kesan hangat yang diharapkan. (Yuliana)

(Sumber: www.suarakarya-online.com, 13 Oktober 2005)

(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)

(Perumahan di Jogja)

Sabtu, Juni 14

Batu Penghias Rumah yang Tak Lekang Oleh Zaman

Batu-batuan dari alam selama ini hanya digunakan untuk penataan luar ruangan. Namun, seiring dengan keinginan penghuni untuk semakin dekat dengan alam, batuan pun dimanfaatkan untuk pelenglak interior rumah. Terlebih, di Indonesia, tak sulit mendapatkan bermacam batuan nan elok , dengan susunan mineral dan warna beragam.
Pemanfaatan batuan baik untuk eksterior maupun interior, biasanya dilakukan oleh para pemilik hunian yang memang sangat ingin suasana sejuk ada di rumahnya.Dalam penggunaanya, batu bisa ditempelkan dinding untuk menampilkan kesan teduh dan alami. Bisa juga digunakan untuk lantai, dengan pertimbangan agar menyatu dengan alam. Atau ditempel pada dinding diuar ruang, yang bisanya digunakan untuk mempercantik taman, termasuk air mancur. Sementara cara penyusunannya bisa alur atau susun sirih, tergantung selera anda.
Batu sendiri, seperti diungkapkan disainer interior Husni Saleh, mempunyai beberapa jenis berdasarkan warna dan ketahanannya. Antara lain, batu andesit, batu candi, batu paras, dan pacitoroso. Andesit yang berasal dari Jawa Barat, dibanding batu-batu lain termasuk yang paling kuat dan tahan lumut, sehingga bisa ditaruh di dalam ataupun diluar ruang. Pemakaiannya fleksibel bisa untuk lantai maupun dinding. Jenis andesit berdasarkan cara pembelahannya ada dua macam yakni andesit rata mesin yang berarti dipotong oleh mesin. Selain itu, ada juga andesit rata bakar. Andesit rata mesin biasanya permukaannya lebih halus dibandingkan rata bakar.
Sementara batu candi, sepintas dilihat dari tekstur mirip dengan andesit. Namun, warnanya lebih terang dan banyak pori-pori. Pori kasar inilah yang mengakibatkan batu ini kurang kuat karena mudah menyerap air, yang ujung-ujungnya membuat batu ini dengan mudah dapat pula ditumbuhi lumut. Batu candi yang bisanya dijual dipasaran berbentuk persegi panjang sehingga hanya cocok untuk dinding di teras atau pun lantai. Harganya bisanya per meter persegi sekitar Rp 85 hingga Rp 90 ribu.
Adapun batu paras adalah batu yang berasal dari Yogyakarta. Warnanya putih tulang, dengan permukaan yang rata. Batu ini memang tidak sekuat andesit sehingga tidak bias dipijak atau digunakan untuk lantai. Batu jenis ini hanya cocok untuk menghiasi dinding taman.Untuk menyusun jenis batu-batu diatas, bisa digunakan dua cara yang sekarang sedang populer. Pertama cara alur, yakni dibentuk pola bergaris-garis (beralur). Alur dibuat dengan menggunakan batu yang dipotong kecil-kecil atau pun besar, namun jaraknya harus rapat. Semakin tipis dan rapat alurnya, semakin mahal harganya. Alur ini bisa segaja dipatahkan di beberapa bagian agar terkesan alami atau bisa juga dengan memotongnya secara lurus dan halus.Jenis penyusunan lainnya yakni susun sirih. Susun ini biasanya menggunakan batu andesit rata bakar. Yakni dengan memotong batu dengan lebar 10 cm dan panjang 60 cm. Pemasangannya dengan sistem tumpuk terlebih dahulu baru diberi semen. Untuk batu yang lebih kecil, bisa ditempeli bayu alam jenis lain tanpa diberi nat.
Untuk perawatannya tidaklah sulit. Bila Anda ingin membersihkan kotoran, bisa menggunakan air bersih dan disikat. Sementara untuk menghilangkan semen yang menempel pada batu diperlukan HCL. (Yuliana)
(Sumber: www.suarakarya-online.com, 13 Oktober 2005)
(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)
(Perumahan di Jogja)

Rabu, Juni 11

Enaknya Pilih Klasik, Art Deco, atau Modern?

Jika ingin beli rumah, jangan gampang terpikat dengan tampak mukanya saja. Saran itu dikemukakan oleh Imelda Akmal, principal dari Imelda Akmal Architecture Writer. Menurut wanita yang banyak menulis buku bertemakan arsitektur itu, ada pertimbangan lain yang sebetulnya lebih penting. Misalnya, soal kebutuhan ruang yang diselaraskan dengan jumlah anggota keluarga, dan tingkat kenyamanan selama tinggal di dalam rumah. Rumah yang berpenampilan menarik belum tentu nyaman ditempati. la mencotohkan model-model rumah mediteranian. Karena minim tritisan dan kanopi, akhirnya banyak dindingnya yang terkena sinar matahari. "Padahal sifat dinding itu menyerap panas di siang hari, dan akan melepas panas di malam hari," katanya. Rumah jadi panas, baik siang maupun malam. Supaya nyaman dibutuhkan alat pendingin ruangan. Butuh support tenaga listrik yang besar, sehingga biaya operasional rumah jadi mahal. Bukan hanya itu saja. Tembok yang sering kehujanan dan kepanasan juga mudah mengelupas catnya. Kondisi alam di negara-negara sekitar laut tengah, tempat asal model rumah mediteranian, memang jauh berbeda dengan di Indonesia. Di sana musim panasnya paling banter hanya dua atau tiga bulan, itupun udaranya kering, dan tak sampai membuat badan berkeringat. Sedangkan di sini musim panasnya sampai enam bulan, dan udaranya lembab.Menurut Imel, rumah yang cocok dengan alam Indonesia adalah rumah yang memiliki teras dan tritisan lebar, melindungi dinding dari terpaan sinar matahari. Pada dekade 1980-an, para pengembang masih menggunakan langgam-langgam rumah Indonesia. Contohnya, di Bintaro Jaya sektor I sampai VI. Lagi pula, ia melanjutkan, rumah itu harus memiliki koneksitas dengan pengalaman penghuninya. Nenek moyang kita membuat rumah dengan tritisan yang lebar, karena berdasarkan pengalaman Indonesia memiliki curah hujan tinggi dan musim panas yang panjang."Rumah yang enak menurut saya, ada koneksitas dengan pengalaman-pengalaman sebelumnya," kata Imelda. Misalnya, ada orang pernah tinggal di Paris. Rumahnya enak sekali. Waktu pulang ke Indonesia pingin bangun rumah yang bentuk dan tata letaknya seperti di sana. Jadi ketika berada di rumah ia merasakan kenyamanan, karena mengingatkan dia dengan sesuatu yang telah lama disukai. Seharusnya, arsitektur berangkat dari kebutuhan penghuninya. Bukan seperti sekarang, model rumah sengaja diciptakan pengembang, lantas orang disuruh menyesuaikan. Orientasinya lebih mementingkan sisi komersial semata. "Harusnya arsitektur tidak seperti itu," kritiknya.
Langgam Indonesia Mulai Ditinggalkan
Kenyataannya, langgam Indonesia memang mulai ditinggalkan sejak pengembang mengenalkan rumah bergaya mediteranian di dekade 1990-an. Gelombang mediteranian itu berlangsung hingga 1997. Memasuki krisis moneter, langgam arsitektur dari laut tengah itu mulai ditimpa oleh rumah-rumah tematik berbau klasik yang disodorkan konsorsium multinasional PT Duta Pertiwi, Marubeni, LG, dan Land & House, di perumahan Kota Wisata. Kemudian konsep itu dipakai pula oleh PT Duta Pertiwi di proyeknya sendiri; Legenda Wisata, Telaga Golf Sawangan, dan beberapa proyek yang lain, baik di Botabek, maupun di kota-kota lain.Ketika krisis ekonomi mulai mereda, pengembang ganti menyodorkan rumah model klasik, art deco, dan modern. Lagi-lagi pasar langsung menyambut antusias. (Artikel selengkapnya ada di majalah ESTATE edisi September 2004)
(Sumber: www.estate.co.id, 01 April 2006)
(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)
(Perumahan di Jogja)

Senin, Juni 9

Inovatif Dengan Desain Yang Efisien

Bagi seorang arsitek, desain adalah suatu pemecahan maslaah yang kreatif, terbangun dan terkendali. Langkah yang cermat akan menentukan hasil akhir yang lebih efisien dengan struktur yang lebih rapi. Efisien tidak selalu berarti minimalis atau sederhana melainkan sangat teratur sehingga menghasilkan suatu ekspresi yang modern namun juga bersahaja. Itulah pemikiran di balik desain rumah di Bandung yang ditangani arsitek Yu Sing. Benny, pemilik rumah, sejak awal menginginkan rumah yang simpel namun tetap modern.
Lahan miliknya seluas 345m2 di kawasan Bandung Utara mempunyai kontur yang lebih tinggi dari deretan rumah di depannya sehingga lantai utamanya dibuat sejajar dengan lantai dua rumah-rumah di hadapannya, sekitar 2 meter di atas permukaan jalan. Langkah ini membuat fasada rumah terlihat lebih besar dan megah sementara permainan dinding tembok diselaraskan sehingga rumah terlihat lebih anggun. Yu Sing membagi lahan tersebut menjadi dua bagian, yaitu taman di sebelah kiri dan rumah di sisi kanan, memanjang ke belakang. Demi memenuhi kebutuhan keluarga Benny, sang arsitek membagi lagi lahan taman dengan membuat massa tambahan yang akan diisi ruangan tamu di lantai dasar dan kamar anak di lantai atas. Organisasi ruangan dengan demikian tampak lebih tegas, yaitu area servis di lantai basement, semi privat di lantai dasar dan ruangan privat di lantai paling atas. Selain itu sisi rumah sebelah Barat mendapatkan sinar matahari sore. Ruangan keluarga di lantai dasar menyatu dengan ruangan makan dan pantri yang didesain dalam satu void sehingga terasa lebih luas. Lantai atas terdiri dari kamar tidur kamar utama di belakang dan kamar anak di depan. Kamar-kamar tersebut dipisahkan oleh void dan dihubungkan oleh selasar yang efisien Adapun ruangan piano yang mengisi lantai atas merupakan ruangan multifungsi. Taman belakang ini berwujud huruf “L”. Di sini lantai kayu di dek patio dan kolam ikan menjadi fokus Yu Sing membuat air terjun yang menyerupai tirai hujan pada kolam ikan tersebut. Sang arsitek berkata, “Unsur air dan alam ini mempertegas konsep rumah tropis serta melembutkan nuansa di taman ini.” Lantai semiprivat yang diberi suguhan pemandangan taman tersebut terasa lebih terang berkat pintu geser berkaca lebar, sekaligus memperbesar ventilasi alami. Pada sudut-sudut tertentu Yu Sing menerapkan warna tertentu di tembok, seperti warna coklat di ruangan tamu serta warna merah muda di tembok yang menghadap ke taman supaya nuansanya terasa lebih “hidup.” Berkat kepiawaian sang arsitek serta kerja sama dengan tim kontraktornya, rumah tropis kontemporer ini tidak hanya memiliki ekspresi arsitektur yang unik tetapi juga efisiensi struktur yang tinggi.

(Sumber: http://www.griya-asri.com/ ,29 Desember 2006)

(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)

(Perumahan di Jogja)

Sabtu, Juni 7

Masalah yang sering timbul pada cat dinding

Ada beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan pengecatan dinding tembok (bata), yang paling berpengaruh adalah kualitas atau mutu dinding itu sendiri (terlepas dari kualitas cat yang dipakai). Masalah yang sering timbul akibat dari kualitas dinding yang jelek biasanya adalah belang-belang seperti basah (bila kadar air dalam dinding terlalu tinggi), lapisan cat yang menggelembung, dll. Sedangkan bila yang dipakai cat dinding dengan kualitas rendah maka masalah yang sering terjadi adalah pengapuran, warnanya luntur, dll.DindingPermukaan dinding yang hendak dicat harus sudah dalam keadaan kering sempurna, yang artinya Kapur (CaO) dalam semen telah bereaksi sempurna dengan CO2 dan air membentuk CaCO3 - garam yang netral. Secara teoritis proses pengeringan ini terjadi dalam 28 hari, tetapi dengan adanya faktor lain, seperti panas matahari atau ventilasi yang baik maka bisa terjadi lebih cepat. Dinding yang plesterannya sudah kering dan mengeras juga bisa mempunyai kadar air yang berlebihan jika misalnya pondasi yang tidak baik sehingga air dari tanah terhisap karena adanya daya kapiler, kondisi dinding yang selalu terkena air/ basah, ataupun kebocoran pipa talang dsb. Kualitas dinding juga dipengaruhi oleh faktor material (kualitas pasir), komposisi adukan, cara pembuatan adukan-pengerjaan, kondisi lapangan, serta cuaca.
Masalah yang sering terjadi:
• Permukaan belang
Seperti Basah Hal ini disebabkan pekerjaan plesteran atau acian semen belum kering dengan sempurna, sehingga kadar alkali maupun dalam dinding masih tinggi. Perbaikannya dengan cara menggosok permukaan lapisan cat dengan amplas agar lebih porous, sehingga air dapat dengan mudah menguap keluar. Bila jamur telah tumbuh, maka cucilah dengan larutan kaporit. Setelah kering sempurna lakukanlah pengecatan ulang.
• Lapisan cat terkelupas
Hal ini dapat disebabkan oleh:
1. Pengecatan dilakukan di atas lapisan cat lama yang sudah mengapur, sehingga daya lekat cat berkurang
2. Pengecatan pada permukaan yang kotor atau berminyak
3. Menggunakan dempul kualitas rendah
4. Pengecatan pada lapisan cat lama yang bermutu rendah. Perbaikannya dengan cara membuang lapisan cat yang terkelupas dengan cara dikerok sampai ke dasar permukaan, kemudian dibersihkan. Bila perlu diberikan lapisan cat dasar sebelum dilapisi cat akhir.
• Permukaan menggelembung
Biasanya terjadi akibat pengecatan pada permukaan dinding yang masih basah. Perbaikannya adalah dengan cara mengerok lapisan cat yang ada seluruhnya, kemudian
dibersihkan dan dilakukan pengecatan ulang. Biasanya terjadi akibat pengecatan dilakukan dalam cuaca yang kurang baik seperti suhu rendah ataupun lembab.Perbaikannya adalah dengan cara mengerok lapisan cat sampai bersih, dan dilakukan pengecatan dari awal.
• Lapisan cat menurun pada beberapa tempat
Biasanya terjadi akibat pengecatan yang tidak merata dan selang waktu antara setiap lapis terlalu dekat. Perbaikannya adalah dengan cara membiarkan lapisan cat tsb mengering dengan sempurna, kemudian ratakan bagian-bagian yang menurun dengan amplas. Terakhir lakukan pengecatan ulang.

(Sumber: www.properti.net, 6 September 2007)

(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja utara)

(Perumahan di Jogja)

Jumat, Juni 6

Bagaimana Memilih Perumahan


Mencari dan memilih perumahan seperti halnya mencari jodoh. Banyak hal perlu dipertimbangkan dengan matang sebelum akhirnya menjatuhkan pilihan. Generasi tua suku Jawa sering kali menyamakan rumah dengan "pulung" yakni anugerah bagi mereka yang memang berjodoh. Menurutkepercayaan mereka, orang membeli rumah baik baru atau seken berarti mendapat pulung. Karena membeli rumah harus cocok dengan pembeli, maka Anda yang berkeinginan membeli rumah tentuya pula akan berupaya mencari yang benar-benar "jodoh" dengan Anda.

Supaya tak salah langkah dalam memilih perumahan, ada baiknya memperhatikan beberapa hal penting berikut ini.

1. Lihat siapa pengembangnya.Rumah sebagai unit properti khususnya yang dibeli dengan kredit akan melibatkan komitmen jangka panjang. Disinilah unsur kepercayaan berperan penting dalam bisnis properti. Ketika Anda menyerahkan uang tanda jadi dan uang muka berarti Anda percaya bahwa pengembang akan menjaga kepercayaan Anda.Carilah informasi apakah pengembang perumahan yang Anda pilih dapat tepat waktu dalam membangun dan menyerahkan produknya dalam proyek sebelumnya. Bila perlu, cek apakah pengembang tersebut punya cacat atau tidak dalam memenuhi janji pada saat serah terima rumah.

2. Lihat tema dan masterplan proyek perumahanAnda dapat melihat brosur yang disediakan pengembang dengan visualisasi yang dapat menggambarkan tema dan masterplan perumahan itu. Keduanya merupakan identisa proyek perumahan. Carilah lokasi perumahan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan Anda.

3. Bagaimana suplai air bersihnyaTanyakan kepada pengembang atau warga sekitar tentang pasokan air bersih di lokasi perumahan apakah menggunakan air dari PDAM atau air sumur. Kualitas air menjadi hal penting karena berhubungan dengan kesehatan.

4. Kelengkapan fasilitas. Pada umumnya rumah di kompleks ditawarkan bersamaan dengan berbagai fasilitas umum dan fasilitas sosial seperti kolam renang, penampungan air, jaringan listrik, telepon alat pemadam kebakaran, pengelolaan air limbah, sarana ibadah dan tempat kesehatan. Pemilihan yang seksama tentang tingkat ketersediaan fasilitas akan memberi peluang lebih besar untuk memperoleh capital gain. Umumnya pengembang menghindari pembangunan fasilitas lengkap sejak awal karena berpotensi merugikan pengembang dengan mengeluarkan biaya tinggi di awal dan kalau ada resesi biaya tersebut tidak akan kembali.Pembangunan fasilitas yang bertahap akan meningkatkan nilai properti sesuai dengan tingkat pengembangan fasilitasnya dan memberikan manfaat kepada pembeli pertama. Artinya fasilitas yang belum lengkap juga dapat memberi peluang kenaikan harga rumah.

5. Kualitas. Tidak adanya lembaga standarisasi seperti di negara maju, maka unit properti bisa dibangun dengan kualitas berbeda. Walau begitu, penting artinya bagi calon pembeli untuk mempertimbangkan aspek kualitas, baik kualitas fisik rumah, jalan dan lingkungan.

6. Lihat apakah pengembang menjalankan divisi manajemen estate (ME). Penting artinya untuk mencari informasi mengenai rencana pengembang jangka panjang terhadap kawasan yang dikembangkan. Jangan sampai lahan-lahan kosong tiba-tiba menjadi kawasan kumuh akibat pengembangan yang tidak disiplin. Perburukan lingkungan juga tentu akan membuat harga rumah jatuh di kemudian hari. Upaya pengembang ke depan bisa dilihat dari seberapa bagus divisi manajemen estate yang mengelola masalah-malah-masalah seperti sampah, fasilitas dan asosiasi pemilik.


(Sumber: http://www.2u-sweethome.blogspot.com/, 20 Agustus 2007)


(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)


(Perumahan di Jogja)

Kamis, Juni 5

Tips Memilih Rumah Mungil


• Lihat fasad rumahnya. "Gaya arsitektumya harus jelas," ujar Sasanto, pimpinan konsultan desain dan kontraktor Indodesign.

• Untuk atap, pilihlah rumah yang bentuk atapnya sederhana, guna menghindari kesan ramai. Usahakan kemiringan atap lebih dari 30 derajad agar memantulkan sinar matahari lebih sempurna.

• Bila dinding depan memakai ornamen batu alam, pilihlah yang berwarna terang dan bertekstur halus.

• Memiliki bukaan yang cukup, agar sinar matahari dan udara lancar masuk ke dalam rumah. • Layout ruangannya simple, tidak banyak menggunakan pembatas yang solid.

• Minimal tinggi Plafon 3 m dan lantainya datar.


(Sumber: http://www.estate.co.id/, 21 September 2004)


(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)


(Perumahan di Jogja)

Selasa, Juni 3

Peran Serta Estate Management di Perumahan


Banyak konsumen/pembeli perumahan di Yogyakarta yang berasal dari luar kota Jogja, kebanyakan mereka membeli rumah dengan alasan persiapan anaknya masuk sekolah/kuliah, tempat pensiun nantinya serta ada yang hanya untuk berinvestasi saja, sehingga ketika rumah sudah jadi tapi belum ditempati. Banyak kasus rumah sudah rusak sebelum ditempati karena tidak terawat/tidak ditinggali.
Lingkungan perumahan pun ikut tidak terawat, termasuk didalamnya fasilitas umum yang disediakan pengembang untuk konsumen, dikarenakan tidak ada pengelola yang menangani masalah lingkungan perumahan. Banyak pengembang (developer) tidak mengurusi masalah tersebut setelah rumah terjual dan jadi selesai dibangun. Setelah serah terima rumah dari pengembang ke konsumen maka pengembang akan berkonsentrasi mengurusi perumahan barunya yang lain. Disinilah diperlukan pengelola yang mau dan mampu menangani masalah-masalah yang timbul setelah pihak pengembang tidak lagi mengurusi perumahan yang dibangunnya. Estate management adalah badan/bagian yang mengelola prasarana dan sarana lingkungan perumahan serta pelayanan purna jual (after sales service) kepada konsumen. Hal-hal yang ditangani estate management seperti: kebersihan lingkungan, perawatan taman depan rumah dan taman lingkungan, keamanan, pembayaran iuran bulanan lingkungan, pembayaran tagihan rekening listrik, air, telepon dan sampah, pengaduan (complaint) dan perbaikan (renovasi) rumah, perawatan rumah, sampai dengan membantu menyewakan/menjualkan rumah konsumen.Untuk perhitungan besarnya biaya iuran lingkungan seperti kebersihan, perawatan dan keamanan lingkungan per kavling per bulan ada yang dibagi rata per kavling sama besarnya, ada juga yang dengan rumus jumlah biaya lingkungan total per bulan dibagi dengan luasan tanah setiap rumah. Sehingga konsumen yang mempunyai kavling lebih luas akan membayar iuran bulanan lebih besar dibandingkan konsumen yang mempunyai kavling lebih kecil. Keuntungan dengan adanya estate management ini adalah rumah dan kawasan akan tertata lebih rapi dan terawat serta konsumen akan terbantu dalam hal pembayaran tagihan rekening per bulan. Hal ini berkaitan juga dengan investasi jangka panjang dimana rumah di kawasan perumahan yang rapi dan terawat akan mempunyai nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan rumah yang terletak diperumahan yang tidak terawat.


(Sumber: Widiharto Yulisusilo, PT Roda Pembangunan Jaya)


(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)


(Perumahan di Jogja)

Jumat, Mei 30

Estetika Sebuah Kamar Mandi

Konsep dasar dalam rancangan sebuah kamar mandi adalah dari segi tata letaknya yang fungsional. Dengan area yang terbatas dapat pula dihadirkan sarana mandi yang lengkap dan nyaman.Sekarang ini, kegiatan mandi dijadikan bagian dari relaksasi. Kehadiran sebuah kamar mandi bukan hanya sebagai sarana untuk membersihkan diri atau menghilangkan rasa lelah tetapi juga sebagai sarana untuk memuaskan tuntutan nila-nilai estetika, maka kehadiran kamar mandi hendaknya dirancang sesuai dengan kebutuhan. Faktor efisiensi dari area yang ada akan menjadi pertimbangan bagi kelengkapan perangkat kamar mandi. Memang, saat ini para pemilik
rumah cenderung untuk melengkapi dan menata kamar mandi mereka dengan perangkat-perangkat tertentu, seperti shower, bath tub, kloset, wastafel bahkan bidet dan rak penyimpanan handuk serta beberapa aksesori penunjang kamar mandi.
Bentuk ruang mempengaruhi bentuk perangkat Bentuk-bentuk ruang kamar mandi dapat dibedakan atas bentuk persegi panjang atau bujur sangkar. Untuk kamar mandi berbentuk persegi panjang area bath tub dan shower dapat ditempatkan disudut ruang, hal ini untuk menciptakan ruang yang berkesan luas dan menghindari kesan monoton. Umumnya kamar mandi masa kini memiliki perbedaan antara daerah basah dan daerah kering. Yang dimaksud dengan daerah basah adalah area disekitar shower, sedangkan area sekitar wastafel termasuk daerah kering. Itulah sebabnya wastafel biasa ditempatkan tidak jauh dari pintu masuk. Hal ini diterapkan selain untuk memperpanjang usia pintu, area wastafel juga lebih bersifat umum. Yang terpenting, agar dapat mempercantik kamar mandi, kenalilah bentuk ruangnya terlebih dahulu. Dari sini, penataan perangkat, jenis materi perangkat, serta aksesori yang patut ditampilkan dapat dipikirkan secara teliti dan terencana. Selera, kejelian mata dan cita rasa seni Anda dapat tampil maksimal. Tidak hanya itu, keberanian Anda dalam memadukan bentuk-bentuk dan nuansa pun dapat ditonjolkan.
Aksesori dan penempatannya Hal yang cukup menarik dalam mengatur tata letak kamar mandi adalah cara menempatkan bath tub nya, mengingat bentuk-bentuk perangkat tersebut sekarang banyak ragamnya, bahkan ada pula yang unik dan dapat dijadikan sebagai pusat perhatian, misalnya ditempatkan tepat berhadapan dengan pintu masuk atau disudut ruang kamar mandi. Dan sudah barang tentu, bentuk perangkat ini harus disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Untuk menekankan keberadaannya kita juga dapat membuat permainan ketinggian lantai di area sekitar bath tub. Apabila luas area terbatas, dapat dihadirkan kaca lebar atau pembatas kaca, supaya berkesan luas. Demikian juga halnya dengan penempatan perangkat shower. Karena pada umumnya shower biasa diletakkan didaerah basah, maka tidak ada salahnya bila area ini dilindungi dinding masif atau dinding yang tembus pandang, misalnya dengan penggunaan glass block atau kaca buram sehingga air yang terpancar shower tidak membasahi daerah kering. Agar area kloset sedikit lebih privasi sebaiknya dilindungi oleh semacam dinding yang tidak perlu setinggi langit-langit, tetapi sekitar 80-100 cm dari permukaan lantai.
Dapat juga perangkat kloset ini ditempatkan agak tersembunyi, yaitu pada salah satu sudut yang lebih menjorok kedalam. Washtafel yang ada pada sebuah kamr mandi juga dapat berfungsi sebagai ruang rias, apabila tidak tersedia ruang rias tersendiri. Sebagai bahan penutup lantai kita dapat memilih material marmer atau granit atau dapat pula materi keramik, atau gabungan antara marmer dan keramik, granit dan keramik.
Apabila Anda memilih marmer atau granit, harus diperhatikan segi keamanannya, misalnya lantai yang licin. Penggunaan ragam hias pada lantai atau border bermotif pada sebagian dinding akan menyemarakkan kamar mandi Anda. Untuk pencahayaan seluruh ruang, dapat menggunakan lampu TL, sedangkan area wastafel dapat menggunakan lampu downlight, lampu sorot atau up-bow bilamana perlu. Tata letak sarana pelengkap kamar mandi yang dipikirkan secara matang akan menghasilkan sebuah kamar mandi yang baik dan nyaman bagi seluruh anggota keluarga.
Pembagian ruang dan pemilihan bahan Karena intensitas pemakaian daerah basah dan kering berbeda, maka kita harus mempertimbangkan jenis dan sifat materi yang akan digunakan. Untuk daerah basah kita dapat menggunakan materi yang tidak licin, atau dapat juga memadukan kedua sifat materi (licin dengan kasar) hanya sebatas pada aksen. Selain menggunakan materi yang beraneka ragam dan warna serta motifnya, kita juga dapat memilih perangkat yang diperlukan dalam satu warna.
Pemilihan warna yang berbeda pada perangkat ini tidak akan mengurangi keindahannya, asal
dilakukan dengan hati-hati. Pemakaian warna senada atau kontras akan terlihat kian menarik.

(Sumber: majalah Asri, Oktober 1996)

(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja)

(Perumahan di Jogja)