Jumat, Juni 27

Arsitektur Beriklim Bio

Beberapa arsitek dunia percaya bahwa bangunan yang responsif terhadap iklim adalah bangunan yang berhasil. Hal ini terdapat di rumah tinggal Riadi Rizal Basjrah yang benar-benar dinikmati oleh anggota keluarganya. Julukan arsitektur beriklim bio telah populer pada tahun 50’an dan mengingatkan kita pada proyek-proyek dari Frank Lloyd Wright. Biasanya arsitektur yang menganut prinsip demikian ditandai pemakaian banyak materi kayu, teras-teras atau balkon yang memberikan bayangan pada bangunan. Di samping itu bangunan ini banyak memiliki unsur penyejuk melalui pengudaraan alami.
Riadi Rizal Basjrah seorang insinyur pertanian alumni IPB, termasuk orang yang kreatif dan memiliki minat yang besar terhadap dunia arsitektur. Kecintaannya terhadap keindahan bangunan serta aspek-aspek fungsional yang mengikutinya, diimplementasikannya pada bangunan rumahnya. Hal ini dipelajarinya secara otodidak. Pada akhirnya, ia mencapai apa yang selama ini diidam-idamkannya yaitu mampu mengembangkan ide dan mewujudkan desainnya secara konseptualnya. Hasilnya adalah sebuah hunian yang secara khusus mendapat perhatian maksimal dalam proses pembangunannya.
Program ruang-ruang, fungsi setiap ruang dan pemakaian bahan bangunan yang tepat mampu beradaptasi terhadap iklim tropis. Karya ini merupakan representasi karya arsitektur yang berarsitektur dan beriklim bio di negara tropis seperti Indonesia ini. Konsep bangunan rumah ini bisa digolongkan cukup baik secara ekologis dan harmonis terhadap lingkungannya sehingga mampu mengurangi biaya konsumsi energi yang sekaligus memberi keuntungan pada pemiliknya. Sejumlah uji coba dilakukan oleh Riadi Rizal Basjrah dan tim perancang dengan mengkaji potensi bangunan, iklim dan lingkungan tempat bangunan ini berada, serta pengolahan bahan dari alam untuk ditingkatkan kegunaannya.
Hal tersebut terlihat pada teknik inovatif pembentuk setiap unsur pendukung bangunan seperti daun pintu yang dilapisi oleh kayu kelapa anyaman dekoratif. Ukuran daun pintu lebih besar dari ukuran standar yang dimaksudkan untuk keleluasaan bagi penghuni bangunan. Hal lain yang menarik dari rumah ini adalah komposisi letak ruang yang tampil manis dan harmoni sesuai dengan karakter pemiliknya. Oleh Riadi, sedapat mungkin semua ruangan digunakan secara efektif, mulai dari ruangan duduk tamu, ruangan keluarga, kamar-kamar tidur, ruangan musik, ruangan bermain anak, teras, ruangan makan, dapur bersih, dapur kotor, halaman rumah, ruang bawah tangga bahkan garasi. Dengan demikian kita melihat ukuran ruangan tamu cukup mungil dan efisien dengan diisi hanya dengan satu sofa dan satu meja kopi. Ruangan tamu ini memiliki “wewenang” ruang karena berada pada level yang lebih rendah dari ruangan lain di dalam rumah.
Pemisahan ruang ini dengan ruang lainnya menggunakan undakan 5 anak tangga yang menuju ruangan duduk keluarga. Ruangan duduk merupakan yang paling lapang karena keinginan Riadi untuk memberikan tempat yang cukup untuk menampung seluruh keluarga besar bila berkumpul. Sisi kiri ruangan memiliki bukaan berupa pintu-pintu dan jendela yang mengarah ke halaman belakang. Bukaan tersebut saling menyilang dengan bukaan yang dikondisikan pada ruangan musik di depan ruangan duduk keluarga.
Pada awalnya, ruangan musik ini merupakan teras yang menghubungkan balkon di depan rumah dan halaman belakang. Dengan alas an tertentu teras ini diubah menjadi ruangan musik semi terbuka yang sangat nyaman. Satu bagian bidang dindingnya dilapisi kaca cermin, sehingga refleksinya tampak ke seluruh ruangan utama di dalam rumah yang memberi efek lebih lega pada ruangan. Antara ruangan musik dan ruangan duduk keluarga dipisahkan oleh dinding pembatas solid ditengah ruang. Dinding ini sekaligus dipakai sebagai latar belakang televisi. Kedua sisi yang tidak dibatasi dinding, dipasang partisi berupa pintu sorong yang dilapisi bilah-bilah kayu yang dikombinasikan dengan kaca cermin. Maka, ketika pintu sorong ini ditarik keluar, terciptalah dinding partisi yang cantik dan bergaya.
Ruangan makan yang terletak di samping ruangan duduk keluarga juga tidak luput dari perhatian tim perancang. Ruangan ini menyatu dengan ruangan keluarga dan terhubung pula dengan ruangan duduk tamu dengan undakan. Ketika ada acara berkumpul bersama, pemilik rumah dapat menyediakan ruangan yang memadai. Disamping itu ruangan-ruangan lain di dalam rumah tampil harmonis satu sama lain serta fungsional. Memang Riadi ingin agar setiap penghuni dapat memakai ruang-ruang yang sudah diciptakan tersebut. Setiap jalur antar ruang dibuat sirkulasi sehingga hampir semua ruang terhubung langsung sesuai dengan irama aktivitas penghuni sehari-hari. Inilah yang disebut rumah beriklim bio, yang dibangun Riadi sebuah rumah tinggal yang sehat, nyaman, aman dan indah untuk keluarganya.
(Sumber: www.griya-asri.com, 21 Februari 2007)

(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)

(Perumahan di Jogja)

Rabu, Juni 25

Desain Mushola Pribadi di Luar Rumah

Keberadaan mushola saat ini seperti sebuah keharusan bagi para pemilik rumah pemeluk Islam. Di ruang ini, penghuni bisa lebih khusyuk dalam menjalankan ibadah keseharian. Biasanya penempatan ruang ini di dalam rumah. Tetapi, jika anda memiliki lahan lebih, tidak ada salahnya membangun mushola di luar ruang, bisa di belakang atau di pinggir rumah Anda.
Mushola pribadi di luar ruang memiliki manfaat tersendiri dibandingkan dengan yang menyatu dengan hunian. Dengan mushola di luar ruang, aktifitas di dalam rumah pun tidak mengganggu ke khusyukan yang sedang beribadah. Mushola di luar rumah juga dapat menimbulkan kedekatan dengan alam. Angin segar dan udara yang sejuk pastilah akan menambah kekhusyukan ibadah Anda.
Desainer interior Taka Wong mengungkapkan, besarnya ukuran mushola di luar ruang itu tergantung berapa banyak penghuni rumah. Namun, minimal ukuran mushola, 2 x 3,5 meter. Ukuran ini cukup untuk 3 baris (shaf) ke belakang dan lebar untuk 3 orang berdiri berdampingan. Detailnya, untuk 1 orang, ruang yang dibutuhkan untuk gerakan shalat dengan nyaman antara 60x120 cm. Arah mushola harus disesuaikan dengan arah kiblat. Untuk melengkapi keberadaan mushola, ada baiknya anda membuat tempat berwudhu yang bisa berupa pancuran atau kran air di luar area sholat.
Agar suasana sejuk dan segar terasa di musholla Anda. ada baiknya mushola dibuat dengan tiang-tiang tinggi. Sementara sebagai pembatas atau dinding bisa digunakan kayu yang dianyam atau pun diukir. Interior semacam ini akan menimbulkan kesan yang lebih terbuka dan akrab. Mengingat ukurannya yang kecil, kesan terbuka ini pun menimbulkan kesan luas, dibandingkan dengan jika ditutupi dinding. Sementara arah kiblat bisa ditutup dengan dinding yang utuh, hal ini berguna untuk menambah ke khusyukan jamaah ketika sholat.
Dinding musholla sebaiknya dicat dengan warna yang dingin, bukan warna yang terang. Seperti hijau muda, krem, salem, dan warna-warna pastel. Hindarkan untuk menggunakan kombinasi warna yang terang. Jika pun ingin mengkombinasikannya, gunakan warna yang tidak kontras, tapi warna yang senada. Ini untuk meneduhkan mata dan pikiran anda ketika beribahdah.
Atap juga bisa disesuaikan dengan bangunannya. Bisa menggunakan genting atau asbes. Namun demi kenyamanan akan lebih baik menggunakan genting, yang pada plafonnya dilapisi oleh tripleks. Sehingga kotoran dari atap dapat ditahan agar tidak jatuh ke bawah. Untuk dekorasi di dalam mushola, Anda bisa melengkapi dengan rak untuk menyimpan Al Quran, hadis, serta buku agama lainnya. Anda juga bisa menambah kelengkapan ruang dengan lemari penyimpan mukena serta sajadah. Untuk menambah kesan hangat di dalam mushola tempatkan lampu yang ditanam di langit-langit. Pilihlah lampu pijar, karena cahaya kuningnya bisa menimbulkan kesan hangat yang diharapkan. (Yuliana)

(Sumber: www.suarakarya-online.com, 13 Oktober 2005)

(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)

(Perumahan di Jogja)

Sabtu, Juni 14

Batu Penghias Rumah yang Tak Lekang Oleh Zaman

Batu-batuan dari alam selama ini hanya digunakan untuk penataan luar ruangan. Namun, seiring dengan keinginan penghuni untuk semakin dekat dengan alam, batuan pun dimanfaatkan untuk pelenglak interior rumah. Terlebih, di Indonesia, tak sulit mendapatkan bermacam batuan nan elok , dengan susunan mineral dan warna beragam.
Pemanfaatan batuan baik untuk eksterior maupun interior, biasanya dilakukan oleh para pemilik hunian yang memang sangat ingin suasana sejuk ada di rumahnya.Dalam penggunaanya, batu bisa ditempelkan dinding untuk menampilkan kesan teduh dan alami. Bisa juga digunakan untuk lantai, dengan pertimbangan agar menyatu dengan alam. Atau ditempel pada dinding diuar ruang, yang bisanya digunakan untuk mempercantik taman, termasuk air mancur. Sementara cara penyusunannya bisa alur atau susun sirih, tergantung selera anda.
Batu sendiri, seperti diungkapkan disainer interior Husni Saleh, mempunyai beberapa jenis berdasarkan warna dan ketahanannya. Antara lain, batu andesit, batu candi, batu paras, dan pacitoroso. Andesit yang berasal dari Jawa Barat, dibanding batu-batu lain termasuk yang paling kuat dan tahan lumut, sehingga bisa ditaruh di dalam ataupun diluar ruang. Pemakaiannya fleksibel bisa untuk lantai maupun dinding. Jenis andesit berdasarkan cara pembelahannya ada dua macam yakni andesit rata mesin yang berarti dipotong oleh mesin. Selain itu, ada juga andesit rata bakar. Andesit rata mesin biasanya permukaannya lebih halus dibandingkan rata bakar.
Sementara batu candi, sepintas dilihat dari tekstur mirip dengan andesit. Namun, warnanya lebih terang dan banyak pori-pori. Pori kasar inilah yang mengakibatkan batu ini kurang kuat karena mudah menyerap air, yang ujung-ujungnya membuat batu ini dengan mudah dapat pula ditumbuhi lumut. Batu candi yang bisanya dijual dipasaran berbentuk persegi panjang sehingga hanya cocok untuk dinding di teras atau pun lantai. Harganya bisanya per meter persegi sekitar Rp 85 hingga Rp 90 ribu.
Adapun batu paras adalah batu yang berasal dari Yogyakarta. Warnanya putih tulang, dengan permukaan yang rata. Batu ini memang tidak sekuat andesit sehingga tidak bias dipijak atau digunakan untuk lantai. Batu jenis ini hanya cocok untuk menghiasi dinding taman.Untuk menyusun jenis batu-batu diatas, bisa digunakan dua cara yang sekarang sedang populer. Pertama cara alur, yakni dibentuk pola bergaris-garis (beralur). Alur dibuat dengan menggunakan batu yang dipotong kecil-kecil atau pun besar, namun jaraknya harus rapat. Semakin tipis dan rapat alurnya, semakin mahal harganya. Alur ini bisa segaja dipatahkan di beberapa bagian agar terkesan alami atau bisa juga dengan memotongnya secara lurus dan halus.Jenis penyusunan lainnya yakni susun sirih. Susun ini biasanya menggunakan batu andesit rata bakar. Yakni dengan memotong batu dengan lebar 10 cm dan panjang 60 cm. Pemasangannya dengan sistem tumpuk terlebih dahulu baru diberi semen. Untuk batu yang lebih kecil, bisa ditempeli bayu alam jenis lain tanpa diberi nat.
Untuk perawatannya tidaklah sulit. Bila Anda ingin membersihkan kotoran, bisa menggunakan air bersih dan disikat. Sementara untuk menghilangkan semen yang menempel pada batu diperlukan HCL. (Yuliana)
(Sumber: www.suarakarya-online.com, 13 Oktober 2005)
(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)
(Perumahan di Jogja)

Rabu, Juni 11

Enaknya Pilih Klasik, Art Deco, atau Modern?

Jika ingin beli rumah, jangan gampang terpikat dengan tampak mukanya saja. Saran itu dikemukakan oleh Imelda Akmal, principal dari Imelda Akmal Architecture Writer. Menurut wanita yang banyak menulis buku bertemakan arsitektur itu, ada pertimbangan lain yang sebetulnya lebih penting. Misalnya, soal kebutuhan ruang yang diselaraskan dengan jumlah anggota keluarga, dan tingkat kenyamanan selama tinggal di dalam rumah. Rumah yang berpenampilan menarik belum tentu nyaman ditempati. la mencotohkan model-model rumah mediteranian. Karena minim tritisan dan kanopi, akhirnya banyak dindingnya yang terkena sinar matahari. "Padahal sifat dinding itu menyerap panas di siang hari, dan akan melepas panas di malam hari," katanya. Rumah jadi panas, baik siang maupun malam. Supaya nyaman dibutuhkan alat pendingin ruangan. Butuh support tenaga listrik yang besar, sehingga biaya operasional rumah jadi mahal. Bukan hanya itu saja. Tembok yang sering kehujanan dan kepanasan juga mudah mengelupas catnya. Kondisi alam di negara-negara sekitar laut tengah, tempat asal model rumah mediteranian, memang jauh berbeda dengan di Indonesia. Di sana musim panasnya paling banter hanya dua atau tiga bulan, itupun udaranya kering, dan tak sampai membuat badan berkeringat. Sedangkan di sini musim panasnya sampai enam bulan, dan udaranya lembab.Menurut Imel, rumah yang cocok dengan alam Indonesia adalah rumah yang memiliki teras dan tritisan lebar, melindungi dinding dari terpaan sinar matahari. Pada dekade 1980-an, para pengembang masih menggunakan langgam-langgam rumah Indonesia. Contohnya, di Bintaro Jaya sektor I sampai VI. Lagi pula, ia melanjutkan, rumah itu harus memiliki koneksitas dengan pengalaman penghuninya. Nenek moyang kita membuat rumah dengan tritisan yang lebar, karena berdasarkan pengalaman Indonesia memiliki curah hujan tinggi dan musim panas yang panjang."Rumah yang enak menurut saya, ada koneksitas dengan pengalaman-pengalaman sebelumnya," kata Imelda. Misalnya, ada orang pernah tinggal di Paris. Rumahnya enak sekali. Waktu pulang ke Indonesia pingin bangun rumah yang bentuk dan tata letaknya seperti di sana. Jadi ketika berada di rumah ia merasakan kenyamanan, karena mengingatkan dia dengan sesuatu yang telah lama disukai. Seharusnya, arsitektur berangkat dari kebutuhan penghuninya. Bukan seperti sekarang, model rumah sengaja diciptakan pengembang, lantas orang disuruh menyesuaikan. Orientasinya lebih mementingkan sisi komersial semata. "Harusnya arsitektur tidak seperti itu," kritiknya.
Langgam Indonesia Mulai Ditinggalkan
Kenyataannya, langgam Indonesia memang mulai ditinggalkan sejak pengembang mengenalkan rumah bergaya mediteranian di dekade 1990-an. Gelombang mediteranian itu berlangsung hingga 1997. Memasuki krisis moneter, langgam arsitektur dari laut tengah itu mulai ditimpa oleh rumah-rumah tematik berbau klasik yang disodorkan konsorsium multinasional PT Duta Pertiwi, Marubeni, LG, dan Land & House, di perumahan Kota Wisata. Kemudian konsep itu dipakai pula oleh PT Duta Pertiwi di proyeknya sendiri; Legenda Wisata, Telaga Golf Sawangan, dan beberapa proyek yang lain, baik di Botabek, maupun di kota-kota lain.Ketika krisis ekonomi mulai mereda, pengembang ganti menyodorkan rumah model klasik, art deco, dan modern. Lagi-lagi pasar langsung menyambut antusias. (Artikel selengkapnya ada di majalah ESTATE edisi September 2004)
(Sumber: www.estate.co.id, 01 April 2006)
(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)
(Perumahan di Jogja)

Senin, Juni 9

Inovatif Dengan Desain Yang Efisien

Bagi seorang arsitek, desain adalah suatu pemecahan maslaah yang kreatif, terbangun dan terkendali. Langkah yang cermat akan menentukan hasil akhir yang lebih efisien dengan struktur yang lebih rapi. Efisien tidak selalu berarti minimalis atau sederhana melainkan sangat teratur sehingga menghasilkan suatu ekspresi yang modern namun juga bersahaja. Itulah pemikiran di balik desain rumah di Bandung yang ditangani arsitek Yu Sing. Benny, pemilik rumah, sejak awal menginginkan rumah yang simpel namun tetap modern.
Lahan miliknya seluas 345m2 di kawasan Bandung Utara mempunyai kontur yang lebih tinggi dari deretan rumah di depannya sehingga lantai utamanya dibuat sejajar dengan lantai dua rumah-rumah di hadapannya, sekitar 2 meter di atas permukaan jalan. Langkah ini membuat fasada rumah terlihat lebih besar dan megah sementara permainan dinding tembok diselaraskan sehingga rumah terlihat lebih anggun. Yu Sing membagi lahan tersebut menjadi dua bagian, yaitu taman di sebelah kiri dan rumah di sisi kanan, memanjang ke belakang. Demi memenuhi kebutuhan keluarga Benny, sang arsitek membagi lagi lahan taman dengan membuat massa tambahan yang akan diisi ruangan tamu di lantai dasar dan kamar anak di lantai atas. Organisasi ruangan dengan demikian tampak lebih tegas, yaitu area servis di lantai basement, semi privat di lantai dasar dan ruangan privat di lantai paling atas. Selain itu sisi rumah sebelah Barat mendapatkan sinar matahari sore. Ruangan keluarga di lantai dasar menyatu dengan ruangan makan dan pantri yang didesain dalam satu void sehingga terasa lebih luas. Lantai atas terdiri dari kamar tidur kamar utama di belakang dan kamar anak di depan. Kamar-kamar tersebut dipisahkan oleh void dan dihubungkan oleh selasar yang efisien Adapun ruangan piano yang mengisi lantai atas merupakan ruangan multifungsi. Taman belakang ini berwujud huruf “L”. Di sini lantai kayu di dek patio dan kolam ikan menjadi fokus Yu Sing membuat air terjun yang menyerupai tirai hujan pada kolam ikan tersebut. Sang arsitek berkata, “Unsur air dan alam ini mempertegas konsep rumah tropis serta melembutkan nuansa di taman ini.” Lantai semiprivat yang diberi suguhan pemandangan taman tersebut terasa lebih terang berkat pintu geser berkaca lebar, sekaligus memperbesar ventilasi alami. Pada sudut-sudut tertentu Yu Sing menerapkan warna tertentu di tembok, seperti warna coklat di ruangan tamu serta warna merah muda di tembok yang menghadap ke taman supaya nuansanya terasa lebih “hidup.” Berkat kepiawaian sang arsitek serta kerja sama dengan tim kontraktornya, rumah tropis kontemporer ini tidak hanya memiliki ekspresi arsitektur yang unik tetapi juga efisiensi struktur yang tinggi.

(Sumber: http://www.griya-asri.com/ ,29 Desember 2006)

(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)

(Perumahan di Jogja)

Sabtu, Juni 7

Masalah yang sering timbul pada cat dinding

Ada beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan pengecatan dinding tembok (bata), yang paling berpengaruh adalah kualitas atau mutu dinding itu sendiri (terlepas dari kualitas cat yang dipakai). Masalah yang sering timbul akibat dari kualitas dinding yang jelek biasanya adalah belang-belang seperti basah (bila kadar air dalam dinding terlalu tinggi), lapisan cat yang menggelembung, dll. Sedangkan bila yang dipakai cat dinding dengan kualitas rendah maka masalah yang sering terjadi adalah pengapuran, warnanya luntur, dll.DindingPermukaan dinding yang hendak dicat harus sudah dalam keadaan kering sempurna, yang artinya Kapur (CaO) dalam semen telah bereaksi sempurna dengan CO2 dan air membentuk CaCO3 - garam yang netral. Secara teoritis proses pengeringan ini terjadi dalam 28 hari, tetapi dengan adanya faktor lain, seperti panas matahari atau ventilasi yang baik maka bisa terjadi lebih cepat. Dinding yang plesterannya sudah kering dan mengeras juga bisa mempunyai kadar air yang berlebihan jika misalnya pondasi yang tidak baik sehingga air dari tanah terhisap karena adanya daya kapiler, kondisi dinding yang selalu terkena air/ basah, ataupun kebocoran pipa talang dsb. Kualitas dinding juga dipengaruhi oleh faktor material (kualitas pasir), komposisi adukan, cara pembuatan adukan-pengerjaan, kondisi lapangan, serta cuaca.
Masalah yang sering terjadi:
• Permukaan belang
Seperti Basah Hal ini disebabkan pekerjaan plesteran atau acian semen belum kering dengan sempurna, sehingga kadar alkali maupun dalam dinding masih tinggi. Perbaikannya dengan cara menggosok permukaan lapisan cat dengan amplas agar lebih porous, sehingga air dapat dengan mudah menguap keluar. Bila jamur telah tumbuh, maka cucilah dengan larutan kaporit. Setelah kering sempurna lakukanlah pengecatan ulang.
• Lapisan cat terkelupas
Hal ini dapat disebabkan oleh:
1. Pengecatan dilakukan di atas lapisan cat lama yang sudah mengapur, sehingga daya lekat cat berkurang
2. Pengecatan pada permukaan yang kotor atau berminyak
3. Menggunakan dempul kualitas rendah
4. Pengecatan pada lapisan cat lama yang bermutu rendah. Perbaikannya dengan cara membuang lapisan cat yang terkelupas dengan cara dikerok sampai ke dasar permukaan, kemudian dibersihkan. Bila perlu diberikan lapisan cat dasar sebelum dilapisi cat akhir.
• Permukaan menggelembung
Biasanya terjadi akibat pengecatan pada permukaan dinding yang masih basah. Perbaikannya adalah dengan cara mengerok lapisan cat yang ada seluruhnya, kemudian
dibersihkan dan dilakukan pengecatan ulang. Biasanya terjadi akibat pengecatan dilakukan dalam cuaca yang kurang baik seperti suhu rendah ataupun lembab.Perbaikannya adalah dengan cara mengerok lapisan cat sampai bersih, dan dilakukan pengecatan dari awal.
• Lapisan cat menurun pada beberapa tempat
Biasanya terjadi akibat pengecatan yang tidak merata dan selang waktu antara setiap lapis terlalu dekat. Perbaikannya adalah dengan cara membiarkan lapisan cat tsb mengering dengan sempurna, kemudian ratakan bagian-bagian yang menurun dengan amplas. Terakhir lakukan pengecatan ulang.

(Sumber: www.properti.net, 6 September 2007)

(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja utara)

(Perumahan di Jogja)

Jumat, Juni 6

Bagaimana Memilih Perumahan


Mencari dan memilih perumahan seperti halnya mencari jodoh. Banyak hal perlu dipertimbangkan dengan matang sebelum akhirnya menjatuhkan pilihan. Generasi tua suku Jawa sering kali menyamakan rumah dengan "pulung" yakni anugerah bagi mereka yang memang berjodoh. Menurutkepercayaan mereka, orang membeli rumah baik baru atau seken berarti mendapat pulung. Karena membeli rumah harus cocok dengan pembeli, maka Anda yang berkeinginan membeli rumah tentuya pula akan berupaya mencari yang benar-benar "jodoh" dengan Anda.

Supaya tak salah langkah dalam memilih perumahan, ada baiknya memperhatikan beberapa hal penting berikut ini.

1. Lihat siapa pengembangnya.Rumah sebagai unit properti khususnya yang dibeli dengan kredit akan melibatkan komitmen jangka panjang. Disinilah unsur kepercayaan berperan penting dalam bisnis properti. Ketika Anda menyerahkan uang tanda jadi dan uang muka berarti Anda percaya bahwa pengembang akan menjaga kepercayaan Anda.Carilah informasi apakah pengembang perumahan yang Anda pilih dapat tepat waktu dalam membangun dan menyerahkan produknya dalam proyek sebelumnya. Bila perlu, cek apakah pengembang tersebut punya cacat atau tidak dalam memenuhi janji pada saat serah terima rumah.

2. Lihat tema dan masterplan proyek perumahanAnda dapat melihat brosur yang disediakan pengembang dengan visualisasi yang dapat menggambarkan tema dan masterplan perumahan itu. Keduanya merupakan identisa proyek perumahan. Carilah lokasi perumahan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan Anda.

3. Bagaimana suplai air bersihnyaTanyakan kepada pengembang atau warga sekitar tentang pasokan air bersih di lokasi perumahan apakah menggunakan air dari PDAM atau air sumur. Kualitas air menjadi hal penting karena berhubungan dengan kesehatan.

4. Kelengkapan fasilitas. Pada umumnya rumah di kompleks ditawarkan bersamaan dengan berbagai fasilitas umum dan fasilitas sosial seperti kolam renang, penampungan air, jaringan listrik, telepon alat pemadam kebakaran, pengelolaan air limbah, sarana ibadah dan tempat kesehatan. Pemilihan yang seksama tentang tingkat ketersediaan fasilitas akan memberi peluang lebih besar untuk memperoleh capital gain. Umumnya pengembang menghindari pembangunan fasilitas lengkap sejak awal karena berpotensi merugikan pengembang dengan mengeluarkan biaya tinggi di awal dan kalau ada resesi biaya tersebut tidak akan kembali.Pembangunan fasilitas yang bertahap akan meningkatkan nilai properti sesuai dengan tingkat pengembangan fasilitasnya dan memberikan manfaat kepada pembeli pertama. Artinya fasilitas yang belum lengkap juga dapat memberi peluang kenaikan harga rumah.

5. Kualitas. Tidak adanya lembaga standarisasi seperti di negara maju, maka unit properti bisa dibangun dengan kualitas berbeda. Walau begitu, penting artinya bagi calon pembeli untuk mempertimbangkan aspek kualitas, baik kualitas fisik rumah, jalan dan lingkungan.

6. Lihat apakah pengembang menjalankan divisi manajemen estate (ME). Penting artinya untuk mencari informasi mengenai rencana pengembang jangka panjang terhadap kawasan yang dikembangkan. Jangan sampai lahan-lahan kosong tiba-tiba menjadi kawasan kumuh akibat pengembangan yang tidak disiplin. Perburukan lingkungan juga tentu akan membuat harga rumah jatuh di kemudian hari. Upaya pengembang ke depan bisa dilihat dari seberapa bagus divisi manajemen estate yang mengelola masalah-malah-masalah seperti sampah, fasilitas dan asosiasi pemilik.


(Sumber: http://www.2u-sweethome.blogspot.com/, 20 Agustus 2007)


(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)


(Perumahan di Jogja)

Kamis, Juni 5

Tips Memilih Rumah Mungil


• Lihat fasad rumahnya. "Gaya arsitektumya harus jelas," ujar Sasanto, pimpinan konsultan desain dan kontraktor Indodesign.

• Untuk atap, pilihlah rumah yang bentuk atapnya sederhana, guna menghindari kesan ramai. Usahakan kemiringan atap lebih dari 30 derajad agar memantulkan sinar matahari lebih sempurna.

• Bila dinding depan memakai ornamen batu alam, pilihlah yang berwarna terang dan bertekstur halus.

• Memiliki bukaan yang cukup, agar sinar matahari dan udara lancar masuk ke dalam rumah. • Layout ruangannya simple, tidak banyak menggunakan pembatas yang solid.

• Minimal tinggi Plafon 3 m dan lantainya datar.


(Sumber: http://www.estate.co.id/, 21 September 2004)


(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)


(Perumahan di Jogja)

Selasa, Juni 3

Peran Serta Estate Management di Perumahan


Banyak konsumen/pembeli perumahan di Yogyakarta yang berasal dari luar kota Jogja, kebanyakan mereka membeli rumah dengan alasan persiapan anaknya masuk sekolah/kuliah, tempat pensiun nantinya serta ada yang hanya untuk berinvestasi saja, sehingga ketika rumah sudah jadi tapi belum ditempati. Banyak kasus rumah sudah rusak sebelum ditempati karena tidak terawat/tidak ditinggali.
Lingkungan perumahan pun ikut tidak terawat, termasuk didalamnya fasilitas umum yang disediakan pengembang untuk konsumen, dikarenakan tidak ada pengelola yang menangani masalah lingkungan perumahan. Banyak pengembang (developer) tidak mengurusi masalah tersebut setelah rumah terjual dan jadi selesai dibangun. Setelah serah terima rumah dari pengembang ke konsumen maka pengembang akan berkonsentrasi mengurusi perumahan barunya yang lain. Disinilah diperlukan pengelola yang mau dan mampu menangani masalah-masalah yang timbul setelah pihak pengembang tidak lagi mengurusi perumahan yang dibangunnya. Estate management adalah badan/bagian yang mengelola prasarana dan sarana lingkungan perumahan serta pelayanan purna jual (after sales service) kepada konsumen. Hal-hal yang ditangani estate management seperti: kebersihan lingkungan, perawatan taman depan rumah dan taman lingkungan, keamanan, pembayaran iuran bulanan lingkungan, pembayaran tagihan rekening listrik, air, telepon dan sampah, pengaduan (complaint) dan perbaikan (renovasi) rumah, perawatan rumah, sampai dengan membantu menyewakan/menjualkan rumah konsumen.Untuk perhitungan besarnya biaya iuran lingkungan seperti kebersihan, perawatan dan keamanan lingkungan per kavling per bulan ada yang dibagi rata per kavling sama besarnya, ada juga yang dengan rumus jumlah biaya lingkungan total per bulan dibagi dengan luasan tanah setiap rumah. Sehingga konsumen yang mempunyai kavling lebih luas akan membayar iuran bulanan lebih besar dibandingkan konsumen yang mempunyai kavling lebih kecil. Keuntungan dengan adanya estate management ini adalah rumah dan kawasan akan tertata lebih rapi dan terawat serta konsumen akan terbantu dalam hal pembayaran tagihan rekening per bulan. Hal ini berkaitan juga dengan investasi jangka panjang dimana rumah di kawasan perumahan yang rapi dan terawat akan mempunyai nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan rumah yang terletak diperumahan yang tidak terawat.


(Sumber: Widiharto Yulisusilo, PT Roda Pembangunan Jaya)


(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)


(Perumahan di Jogja)