Senin, September 8

Cantik dengan kaca patri

Jika mendatangi gereja atau masjid kita kerap menjumpai dekorasi kaca patri (stained glass) pada dinding, jendela dan pintunya. Selain lebih indah, kaca patri pada rumah ibadah itu juga memberikan suasana lebih khidmat, agung, dan damai.
Pada jaman Belanda, kaca patri sudah menjadi elemen arsitektur penting. Terbukti bangunan-bangunan kuno disekitar kita banyak yang dihiasi kaca patri, seperti museum dan gedung perkantoran.
Untuk rumah tinggal, kaca patri dapat mempercantik interior dan eksterior. Kaca dipasang pada jendela, pintu utama, pintu geser dan partisi, sampai kubah atau langit-langit rumah (dome). Keindahan kaca patri terletak pada permainan bentuk, warna, motif, dan efek pencahayaannya.
“Bila kena sinar matahari kaca patri akan memantulkan kembali sinarnya seakan-akan they are dancing light inside the glass, cahaya yang menari-nari didalam kaca”, tutur Bryan Yaputra, pengusaha kaca patri Eztu Glass. Pantulan cahaya dari kaca patri itulah yang membuat suasana interior terasa damai dan hangat. Selain itu kaca patri mengurangi suhu panas ruangan.
Disebut kaca patri karena pembuatannya dengan cara dipatri. Bahannya dari potongan-potongan kaca kemudian dirakit atau dipatri sesuai dengan desain yang diinginkan. Bahan dasarnya kaca warna-warni impor, kaca brazil bertekstur atau kaca kulit buaya.
Menurut Fudjastata, pemilik Tata Glass Desain, desain dibuat diatas kertas sesuai ukuran aslinya. Kaca warna kemudian dipotong dengan tebal 6 mm. Merakitnya menggunakan rangka seng, timah, atau kuningan. Konsumen tinggal memilih desain maupun rangkanya. “Harga kaca patri dengan rangka kuningan paling mahal karena lebih kokoh”, katanya.
Dulu panel kaca patri hanya kaca patri tok, sekarang tampilannya lebih baik. Panel kaca dibuat tiga lapis yang oleh para perajinnya disebut triplon glass. Kaca patri ditempatkan ditengah sedangkan lapisan luar dan belakang kaca polos atau tempered 5 mm. Sistem lapis ini membuat kaca tidak bocor kala hujan, bermanfaat sebagai peredam suara, dan memudahkan perawatan.
Bentuk dan motif kaca patri sangat beragam: binatang, tumbuhan, batik, dan desain geometris. Untuk desain tertentu seperti gambar Yesus, Eztu Glass menerapkan sistem pemanasan. Potongan kaca yang diberi cat dipanaskan hingga 500 derajat. Eztu Glass juga mengadopsi seni pelumeran, yakni pelumeran jenis kaca float dan kaca warna.
“Teknik itu menghasilkan warna-warni lebih mempesona”, kata Bryan yang baru menyelesaikan restorasi museum Dr Sun Yat Sen di Hongkong. Sebagai perpaduan seni lukis dan patri, pembuatannya harus teliti. Kebanyakan dibuat secara hand made meski ada juga yang menggunakan mesin seperti Eztu Glass.
Panel kaca patri setinggi dua meter dan lebar satu meter, buatan Tata Glass harganya mulai dari Rp. 550 ribu/m2, tergantung ukuran dan kerumitan desain. Sementara bryan menolak menyebut harga Eztu Glass. Agar keindahannya maksimal penempatan harus memperhatikan faktor pencahayaan. Kalau tidak kaca patri akan terlihat suram.
Penempatan juga harus disesuaikan dengan desain rumah dan lansekap. Motif kembang biasanya untuk jendela dan pintu. Kalau kena sinar motifnya terasa hidup. Jika digunakan untuk partisi ruangan usahakan mendapatkan pantulan cahaya lampu dari balik kaca patri.
Merawat kaca patri mudah. Karena dibuat berlapis dengan kaca polos, yang dibersihkan hanya kaca polosnya saja. Cukup lap dengan busa atau kain basah bersabun. Sedangkan untuk membersihkan noda-noda hitam yang hinggap pada pinggir atau sela-sela kaca, gunakan kape. Congkel kotoran dengan hati-hati agar tidak menggores lapisan atas kaca patri.

(Sumber: Majalah Estate, Agustus 2007)

(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)

(Perumahan di Jogja)

Artikel terkait



0 komentar: