Kamis, Mei 15

Alami, Tropis dan Anggun dengan Kaca Patri

Hunian tropis bergaya semi minimalis dengan dekorasi kaca patri yang unik ini tidak hanya memberikan kenyamanan tetapi juga menggambarkan kepribadian penghuninya. Rumah kediaman keluarga Mounty Yaputra yang beristrikan Megumi Takada ini berlokasi di kawasan Tomang, Jakarta Barat.
Dari pengalaman pernah tinggal dan belajar di Amerika Serikat, pasangan muda dengan 3 (tiga) orang anak ini memiliki semangat inovatif untuk membangun tempat tinggal mereka. Gagasan desain mereka berawal dari keinginan untuk mewujudkan suasana alami dan kasual dalam hunian modern sekaligus mendayagunakan potensi lahan. Rumah dua lantai seluas 650 m2 ini berdiri di atas lahan yang totalnya seluas 3300 m2 dan memiliki taman belakang yang asri dan indah. Untuk menyikapi hal ini, pemilik menerapkan prinsip bangunan tropis dan memanfaatkan orientasi pemandangan ke arah taman.
Adapun ciri desain yang diterapkan antara lain atap pelana yang dominan, bukaan luas terutama pada tampak belakang, plafon tinggi dan teritis lebar. Desain seperti ini dapat mengoptimalkan sirkulasi udara segar dan masuknya cahaya alami serta memperluas pandangan ke luar sehingga memberi kesan seakan-akan ruang dalam menyatu dengan taman. Tampilan hunian dirancang mengacu pada gaya modern minimalis yang kini sedang tren namun tidak berkesan kaku / dingin.
Wujudnya diolah berupa komposisi kubus-kubus geometris yang simpel dengan posisi diatur maju mundur secara dinamis kemudian ditutup dengan atap pelana yang curam sehingga bentuk tersebut menjadi ciri khas rumah ini. Keistimewaan lainnya terlihat pula pada blok bangunan di samping yang bagian dasarnya “bolong” karena berfungsi sebagai pintu masuk samping dan akses kendaraan menuju ke halaman belakang. Pada tampak belakang, terlihat jendela yang “menjorok” keluar dari ruang bawah atap sedangkan balkon dan teras yang luas tampil kontras dengan dinding masif yang menandai area servis.
Penggunaan material alami seperti batu alam dan kayu dalam hunian ini membuat tampilannya tidak kaku. Contohnya, semua kusen terbuat dari kayu jati dan anak tangga yang sengaja diekspos dilapisi oleh panel kayu bengkirai sedangkan lantai area masuk samping dilapisi oleh kayu merbau. Beberapa bidang dinding dalam juga dilapisi oleh marmer travertine sedangkan bidang dinding luar bagian samping dilapisi oleh batu kali bersusun sirih. Pemilik juga memberikan “sentuhan” Jepang pada rancangan huniannya agar nyonya rumah yang berasal dari negeri matahari terbit ini merasa betah di rumah barunya.
Hal ini terlihat dari pola garis-garis horizontal pada finishing dinding luar dan area masuk samping. Tahap berikutnya adalah merancang tata letak ruangan dalam hunian yang disesuaikan dengan kebutuhan pemilik. Pemilik menginginkan ruang penerima tamu dan kamar tidur tamu terpisah di bagian depan rumah sehingga tidak mengganggu privasi keluarga. Untuk mewujudkannya, pintu masuk di muka rumah dibuat tidak menonjol sedangkan pintu masuk samping yang langsung mengantar ke dalam rumah diolah secara kreatif. Area masuk yang berada “di bawah” blok bangunan di samping ini dirancang berupa pintu yang diapit oleh deretan jendela serta koridor dalam.
Persis di muka pintu tersebut, dirancang void setinggi dua lantai yang dikelilingi oleh deretan jendela dan atapnya ditutup dengan skylight sehingga area transisi dari luar ke dalam senantiasa terang dan sejuk. Sementara itu, ruangan pada blok bangunan di samping dimanfaatkan sebagai area multifungsi. Selanjutnya di bagian dalam akan kita temukan ruangan makan, pantry dan ruangan keluarga yang menyatu di lantai dasar hunian. Seluruh ruangan ini hanya disekat oleh deretan jendela yang menghadap ke arah teras dan taman belakang yang luas. Naik ke lantai atas, terdapat kamar tidur utama dan dua kamar tidur anak. Kamar-kamar tidur tersebut memiliki balkon yang luas dengan orientasi ke arah taman belakang.
Kamar tidur utama terhubung dengan ruangan kerja dengan memanfaatkan ruangan cukup luas di bawah atap pelana yang curam. Di samping ruangan keluarga, terdapat area tangga dengan void dua lantai yang anak tangga dan pagarnya sengaja diekspos sehingga menjadi pusat perhatian (eye catcher). Untuk menciptakan suasana yang nyaman dan elegan, pemilik memilih furnitur bergaya klasik modern yang simpel dengan sedikit tambahan detail melengkung seperti pada pegangan sofa atau kaki meja sehingga interiornya tidak berkesan kaku. Setiap ruangan didesain dengan tema berbeda, misalnya ruangan keluarga ada nuansa motif bunga pada pelapis sofa dan karpet sedangkan ruangan makan diberi aksen warna hijau pada salah satu cat dindingnya.
Sebagian lantai ruangan dalam rumah dilapisi parket untuk menimbulkan suasana hangat. Kemudian lantai terasnya dilapisi oleh batu alam dengan finishing permukaan yang kasar. Ruangannya diisi dengan kursi dan amben bergaya etnik kontemporer. Alhasil desain hunian ini dapat memberi kepuasan dan kebanggaan bagi pemiliknya serta dapat dijadikan inspirasi bagi yang melihatnya.

(Sumber: http://www.griya-asri.com/, 04 Juni 2007)

(Perumahan Taman Palagan Asri, Hunian Nyaman di Jogja Utara)

(Perumahan di Jogja)

Artikel terkait



0 komentar: